Dark/Light Mode

02 Desak Real Count KPU Distop

Seskab: Kalau Prabowo-Sandi Menang, Ceritanya Beda Lagi

Sabtu, 4 Mei 2019 07:24 WIB
Paslon 02 Prabowo-Sandiaga Uno. (Foto : Twitter@Sandiaga Salahudin Uno).
Paslon 02 Prabowo-Sandiaga Uno. (Foto : Twitter@Sandiaga Salahudin Uno).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung ikutan komentar soal desakan penghentian real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Usulan itu dinilai aneh dan tak lepas dari pihak yang kalah suara. Pihak KPU memastikan real count melalui sistem informasi penghitungan suara (Situng) akan terus dilakukan hingga selesai.

Sementara desakan agar real count distop makin deras. Menurut Pram, Situng KPU merupakan alat bantu kepada masyarakat. Fungsinya tidak beda jauh dengan papan pengumuman. Tentunya, aneh kalau kemudian program ini malah minta dihentikan.

“Kalau kemudian ada orang yang minta agar real count Situng didrop (dihentikan), ini kan aneh. Demokrasi semakin maju, alat kontrolnya semakin banyak,” kata Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/5).

Baca juga : Versi Real Count TKN: Jokowi-Ma’ruf Menang 56 Persen

Politisi PDIP itu menjelaskan, Situng bersumber dari foto dokumen C-1 di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di seluruh Indonesia.

Penyajiannya merupakan bagian dari transparansi dan informasi pada semua pihak. Apalagi, saat ini banyak sekali pihak yang juga mengeluarkan hasil pemilu. Mulai dari quick count, kawal pemilu dan exit poll.

“Jangan karena suaranya kalah, minta dihentikan. Kita harus terbuka untuk itu. Jangan malah kembali ke masa dulu, yang penghitungannya tidak dilakukan secara benar,” tegasnya.

Eks Sekjen PDIP ini juga menyinggung soal desakan agar Paslon 01 didiskualifikasi. “Itu terlalu berlebihan,” ujar Pram.

Baca juga : Real Count KPU Makin Stabil, PDIP: Keinginan Rakyat Mengukuhkan Kepemimpinan Jokowi-Maruf

Menurutnya, demokrasi di Indonesia memiliki instrumen yang sudah jelas. Dalam penyelenggaraan pemilu, maka instrumennya harus berdasarkan undang-undang pemilu.

Senada, Juru Bicara Tim Kampanyen Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzilly menyindir pihak-pihak yang ingin real count KPU dihentikan. Kata dia, desakan itu tidak akan dilontarkan jika Prabowo-Sandiaga menang.

“Ya pasti minta dihentikanlah, soalnya hasilnya juga menunjukkan kekalahan kubu Prabowo-Sandi. Mungkin ceritanya akan lain, kalau situng itu memenangkan mereka,” sindir Ace.

Politisi Golkar ini mengatakan, hingga saat ini, real count melalui Situng KPU masih mengunggulkan Paslon 01. Menurut Ace, angka yang ada di real count itu, tidak jauh beda dengan quick count sejumlah lembaga survei.

Baca juga : Maksimalkan Saja Sesi, Pertanyaan Eksploratif

“Situng KPU juga hasilnya akan sama dengan hasil rekapitulasi C1 dalam ‘war room’ yang kami miliki,” ujarnya. Ace menegaskan, pihaknya menolak jika Situng KPU dihentikan.

Sebab, dari Situng KPU, masyarakat akan lebih mudah memantau dengan cepat hasil real count KPU.

“Masyarakat masih membutuhkan rekapitulasi lebih cepat hasil pemilu. Bahkan, kami mendesak kepada KPU agar jangan terlalu lambat dalam menginput data hasil perhitungan C1 ini. Bagi kami, lebih cepat lebih bagus,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.