Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Calon Pendamping Airlangga

Golkar Ogah Grasa-grusu

Jumat, 24 September 2021 07:25 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Firman Soebagyo. (Foto: Dok. DPR RI)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Firman Soebagyo. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya menjodoh-jodohkan tokoh-tokoh nasional sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 semakin intens. Terbaru, ada upaya menduetkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada pesta demokrasi tiga tahun mendatang.

Bagaimana tanggapan Partai Golkar? Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Firman Soebagyo menilai, duet Airlangga-Ganjar atau pun Airlangga-Sandi masih sebatas wacana di masyarakat dan media.

Yang pasti, kata dia, saat ini Partai Golkar masih berpegang pada hasil Musyawarah Nasional (Munas) yang menetapkan Airlangga sebagai capres. “Karena keputusan Munas, maka kita masih mengawal dan mengusung Airlangga sebagai capres,” ujar Firman kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Soal Calon Panglima TNI, Ini Harapan Puan

Soal siapa figur atau tokoh yang bakal mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu pada Pemilu 2024, akan dilihat perkembangannya. Sebab, kata Firman, politik itu sangat dinamis. Apalagi, berkaitan pencalonan capres dan cawapres. “Partai Golkar menunggu mekanisme di partai nanti seperti apa. Yang menentukan Rapimnas nanti,” bebernya.

Anggota Komisi IV DPR ini menjelaskan, dalam mengambil keputusan pencapresan, ada beberapa variabel yang menjadi alasan, di antaranya, hasil survei dan dukungan masyarakat. “Apabila masyarakat mendukung, maka bisa jadi duet yang diusung akan terjadi,” ucapnya.

Firman ingat betul ketika Presiden Jokowi ingin maju di periode kedua. Saat itu, banyak tokoh yang dijodohkan dengan Jokowi seperti Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar. “Tapi, diakhir-akhir keputusan malah yang jadi Pak Kiai Ma’ruf Amin yang tidak pernah disebut-sebut. Jadi dilihat situasi, kondisi dan lihat dinamikanya seperti apa,” katanya.

Baca juga : Alex Noerdin Tersangka, Golkar Siap Beri Bantuan Hukum

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menyebutkan, Airlangga dengan Ganjar atau Sandiaga punya kecocokan dan saling melengkapi. “Itu cocok ya, karena apa pun judulnya dari segi dukungan parpol, Airlangga-Ganjar atau Airlangga-Sandi masuk,” kata Adi.

Menurutnya, Airlangga dengan Ganjar atau Sandi dinaungi partai besar yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra. Hanya, tinggal negosiasi parpol untuk memilih siapa yang nomor satu dan nomor dua.

Dikatakan, biasanya calon yang popularitas dan elektabilitasnya lebih baik akan dipilih jadi nomor satu. Adi menganalisis, ketum atau elite parpol peluangnya cukup besar untuk maju di Pemilu 2024. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.