Dark/Light Mode

Soal Duet Prabowo-Ganjar, Imin Cs Anggap Godaan Pacaran

Jumat, 24 Maret 2023 08:46 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampil mersa saat menemani Presiden Jokowi panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, dua pekan lalu. (Foto: Tim Media Prabowo)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampil mersa saat menemani Presiden Jokowi panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, dua pekan lalu. (Foto: Tim Media Prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - PKB tak mau terlalu memusingkan kedekatan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo saat ini. Bagi PKB, kedekatan Prabowo-Ganjar seperti godaan orang pacaran.

PKB sudah lama mendeklarasikan diri berkoalisi dengan Gerindra untuk Pilpres 2024. Dalam koalisi ini, PKB menyodorkan Muhaimin Iskandar alias Imin untuk diusung dalam Pilpres. Di tengah proses ini, Prabowo, yang merupakan Ketua Umum Gerindra, justru dekat dengan Ganjar. Banyak pihak bahkan mendorong agar Prabowo-Ganjar berduet di Pilpres nanti.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, antara PKB dan Gerindra sudah mengikat komitmen bersama melalui piagam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dalam menghadapi Pilpres 2024. Mengenai kedekatan Prabowo dengan Ganjar, dia menganggap sebagai godaan yang wajar.

"Sebelum menentukan pasangannya, maka biasa banyak godaan lah. Godaan biasa itu. Kalau orang pacaran kan biasa begitu," kata Jazil.

Dia menjelaskan, di dalam piagam koalisi antara PKB dan Gerindra, jelas disebutkan bahwa capres dan cawapres akan ditentukan oleh Prabowo dan Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar). Sampai saat ini, baik Prabowo maupun Imin belum final menentukan siapa yang bakal dicalonkan.

Baca juga : Imin Cs Anggap Godaan Pacaran

Jazil sadar, dengan kondisi saat ini, akan ada koalisi lain yang berusaha mendekat. Apalagi, mereka sama-sama belum menentukan capres dan cawapresnya.

"Namun, kalau di koalisi Gerindra dan PKB lebih jelas. Bahwa pasangan presiden dan calon presiden ditentukan oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin. Tinggal tunggu itu saja," tegas Wakil Ketua MPR ini.

Kedekatan Prabowo dengan Ganjar bermula saat keduanya menemani Presiden Jokowi panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, dua pekan lalu. Saat itu, Prabowo-Ganjar tampil mersa dan kompak. Di beberapa momen, terlihat keduanya tertawa lepas bersama. Di momen lain, Prabowo dan Ganjar terlihat berdiskusi serius.

Dari kedekatan ini, muncul wacana untuk menduetkan Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024. Duet ini dianggap sangat potensial. Duet ini juga disebut-sebut direstui Presiden Jokowi.

Gerindra pun menyambut baik wacana duet ini. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan, partainya berpeluang mengusung Ganjar pada 2024. “Dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," katanya.

Baca juga : Survei LSP: Duet Prabowo-Ganjar Bertengger di Urutan Pertama

Dengan kondisi ini, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, PKB sedang menghadapi ujian. Untuk mengatasi hal ini, PKB harus mendorong Gerindra agar segera mendeklarasikan duet Prabowo-Imin. “Sehingga celah bagi Gerindra atau PKB untuk mengalihkan dukungan atau bubarnya KIR bisa dihindari,” nilainya.

Agung melihat, Imin terusik karena niatnya menjadi cawapres bisa gagal jika Prabowo mengalihkan pandangannya ke Ganjar. Padahal, ini sudah sangat ngebet untuk maju di Pilpres. Bahkan, sejak jauh-jauh hari Imin sudah ancang-ancang dengan memproklamirkan diri sebagai capres.

Agung melanjutkan, KIR adalah salah satu kerja sama politik antar partai untuk syarat memenuhi presidential threshold yang telah diatur UU Pemilu. “Jika KIR adalah manifestasi dari koalisi Gerindra-PKB dengan Prabowo capres, maka kalau bukan cawapres, apa insentif politik bagi Cak Imin untuk bertahan?” ulas Agung.

Sementara, Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai, PKB sebenarnya sedang krisis kaderisasi. Sebab, hanya Imin yang bisa didorong untuk menjadi cawapresnya Prabowo. “Masalahnya, nampak Prabowo belum meyakini bahwa Cak Imin bisa membawa kemenangan untuk Pilpres 2024,” terang Ubedilah.

Ubedilah melanjutkan, peluang Prabowo menjadi capres cukup besar. Lantaran hasil survei menunjukkan, elektabilitas Menteri Pertahanan ini berada di posisi atas bersama Ganjar dan Anies Baswedan.

Baca juga : Prabowo-Ganjar Di Tangan Mega

Namun, untuk menang di Pilpres, Prabowo harus menggandeng cawapres yang tepat. Prabowo terlihat masih ragu berduet dengan Imin. Apalagi Imin pernah mendukung penundaan Pemilu.

“Cak Imin ingin jadi capres/cawapres 2024 tetapi ingin Pemilu ditunda. Ini inkonsisten. Sesuatu yang tidak disukai Prabowo. Sepertinya sikap inkonsistensi PKB itu yang membuat Prabowo ragu,” tandasnya.■

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RMid. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update". Caranya, klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka://t.me/officialrakyatmerdeka, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.