Dark/Light Mode

Dilema Prabowo-Ganjar

Minggu, 12 Maret 2023 08:08 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka -
Oleh: Prof. Dr. Tjipta Lesmana
Pengamat Politik Senior

Satu bulan terakhir, Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto memperlihatkan “persahabatan” yang amat lengket. Prabowo, Menteri Pertahanan, tidak habis-habisnya memberian pujian setinggi langit kepada Jokowi.

Di mata Prabowo, Jokowi seolah pemimpin Indonesia yang tidak ada saingannya: Luar biasa prestasinya, luar biasa dedikakasinya untuk bangsa. Maka, “Saya siap meneruskan kepemimpinan Pak Jokowi.”

Sebaliknya, Jokowi semakin sering mengajak Prabowo dalam kunjungannya ke daerah; bahkan dalam bidang yang tidak ada kaitan sama sekali dengan bidang pertahanan sekali pun, seperti pembukaan sekian puluh hektar tambak udang di Jawa Tengah; sama sekali tidak ada hubungannya dengan bidang pertananan.

Baca juga : Macet Di Jakarta Makin Edan

Jokowi seolah tampaknya ingin memberikan “wejangan” kepada Prabowo dalam kunjungan- kunjungannya itu; seolah sang Presiden siap menyerahkan tongkat kepemimpinannya kepada Prabowo.

Namun, di belakang layar, hubungan Jokowi-Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) sebetulnya tidak kalah lengket. Karena keduanya orang Jawa, kedekatan kedua sosok ini kerap kali dimanifestasikan lewat komunikasi konteks tinggi (high contexts communication).

 Lalu, dalam situasi Pilpres yang kian dekat, Siapa yang dipilih Jokowi sebagai pasangan Prabowo? Tetap Ganjar Pranowo atau kader PDIP lainnya seperti Puan Maharani? Atau Erick Thohir?

Baca juga : Ambigu Melawan KKB

Benar, sebenarnya santer sekali berita di mana-mana Jokowi mengincar Erick Thohir untuk dipasangkan dengan Prabowo.

Masalahnya, jika Prabowo dipasangkan dengan Ganjar atau Erick Thohir, PDIP dapat apa? Lebih konkret lagi, Bu Mega dapat apa? Apakah Ibu Megawati Soekarnoputri rela memberikan dukungan all out kepada duet Prabowo-Ganjar?

Masyarakat luas sudah lama mengetahui Bu Mega ingin sekali Puan jadi capres atau minimal cawapres. Mungkin Bu Mega berpikir: Bapak saya pernah Presiden, bahkan salah satu Proklamator RI, dan Pemimpin Besar Indonesia, saya sendiri sempat Presiden juga, mengapa puteri saya tidak diberikan peluang untuk memimpin Indonesia juga?
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.