Dark/Light Mode

Dikabarkan Sudah Pamit Dari Gerindra

Sandi Cawapres Anies Masuk Radar PKS

Senin, 10 April 2023 08:59 WIB
Sandiaga Uno saat bersama Anies Baswedan (Foto: Istimewa)
Sandiaga Uno saat bersama Anies Baswedan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dikabarkan sudah pamit dari Partai Gerindra. Meskipun hal tersebut baru sebatas wacana, PKS langsung gercep alias gerak cepat untuk melamar Sandi. Eks Wagub DKI Jakarta itu masuk radar PKS sebagai cawapres Anies Baswedan.

Kabar Sandi akan segera hengkang dari partai besutan Prabowo diungkapkan langsung oleh orang penting di Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Ketua Harian Partai Gerindra itu bilang, kalau Sandi sudah menyampaikan niat untuk mundur saat bertemu dengan Prabowo belum lama ini.

"Pak Sandi sudah pernah juga menyatakan diri akan pamit dari Gerindra kepada Pak Prabowo," kata Dasco di Jakarta, kemarin.

Apa respons Prabowo? Menurut Dasco, bosnya itu meminta Sandi untuk mempertimbangkan lagi niatnya yang akan mundur dari Gerindra. "Pak Prabowo menyatakan ditimbang saja baik buruknya. Karena Pak Prabowo juga cerita kepada kami bahwa dalam pertemuan itu Sandi menyatakan hal tersebut," kata Sufmi Dasco, kemarin.

Untuk diketahui, pertemuan antara Sandi dengan Prabowo terjadi pada Senin (27/4) di kantor Kemenhan. Saat itu, Sandi enggan merinci maksud kedatangannya ke kantor Prabowo. Dia cuma bilang, kalau kedatangannya untuk bersilaturahmi sembari 'ngabuburit' menunggu waktu berbuka puasa.

Sandi juga tak menjawab gamblang, apakah terselip perbincangan soal dukungan dari DPW PPP Gorontalo agar dirinya maju sebagai capres. Yang jelas menurutnya, banyak hal yang dibahas dengan Prabowo.

Baca juga : Koalisi Besar Egonya Besar

"Kita cooldown dulu, karena ini masih bulan suci Ramadan kita isi dengan ibadah-ibadah kita," elak Sandi.

Seperti diketahui, beberapa bulan belakangan ini hubungan Sandi dengan Gerindra memang kurang baik. Sejumlah elite Gerindra mengkritik Sandi yang sering bermanuver soal pencapresan. 

Padahal di Gerindra, urusan pencapresan sudah final. Gerindra akan kembali mengusung Prabowo sebagai capres di 2024. Sedangkan Sandi, dianggap mencari peluang untuk pencapresan lewat partai lain. Salah satu yang sudah terang-terangan akan mengusung Sandi di Pilpres adalah PPP.

Kini, setelah kabar Sandi akan keluar dari Gerindra mulai terang benderang, PKS langsung menebar jala. Apalagi pada akhir pekan lalu (8/4), Sandi sempat menghadiri undangan PKS di Yayasan Karawang Bekasi Madani (YKBM), Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

Kehadiran bekas cawapres Prabowo di Pilpres 2019 itu mendapat sambutan hangat dari para kader PKS.  Sejumlah kader dan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) partai, turut antusias dan mengalungi Sandi dengan syal batik orange, warna khas PKS.

Kemudian, riuh terdengar yel-yel ‘Anies-Sandi’ yang dilontarkan kader PKS. Sandi meresponnya dengan senyum, dia pun menjawab peluang berduet lagi dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 terbuka lebar.

Baca juga : Ketua DPC Gerindra Nyaleg Provinsi Jabar

Namun, Sandi menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil harus mendapat restu pimpinan. "Saya harus memastikan Pak Prabowo Subianto legowo dan pimpinan di pemerintahan memberikan restu. Itu yang penting," ujar Sandi.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang juga hadir di acara itu mengatakan bahwa Koalisi Perubahan telah satu suara mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di tahun 2024. Tugas mereka kini mencari pasangan yang tepat untuk mendampinginya.

Dia menambahkan, belakangan ini sudah banyak lembaga survei yang mengusulkan siapa saja sosok yang berpeluang menjadi cawapres di tahun 2024. Sandi jadi salah satunya. Disusul Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Khofifah Indar Parawansa. "Kalau nanti takdirnya dengan Bang Sandi ya mungkin saja," ungkap Syaikhu.

Mungkinkan duet Anies-Sandi terulang lagi? Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai hal itu tidak mustahil. Hanya saja sulit dilakukan. Dia mengatakan, Sandi adalah sosok pendukung pemerintah yang loyal. Sehingga, tidak mungkin berhadap-hadapan secara langsung dengan Prabowo dalam Pilpres 2024.

Kecuali, kata Adi, terjadi gejolak luar biasa yang mampu merubah peta politik dalam negeri. “Misalnya ada gempa politik, ada huru hara politik yang memungkinkan Sandi bisa berpasangan dengan Anies,” katanya.

“Tapi kalau membaca situasi saat ini agak rumit, walau ke depan kita tidak bisa membaca seperti apa. Karena politik kita dinamis, kadang berteman kadang berhadap-hadapan,” sambung Adi.

Baca juga : Gerindra Ogah Besar Kepala

Dia pun menyimpulkan, bahwa Sandi mundur dari Gerindra untuk terus memupuk harapannya maju sebagai capres atau cawapres. Menurutnya, Sandi bakal bergabung dengan PPP yang sudah jelas mendukungnya.

Adi menilai, jika Sandi terus-menerus menjadi kader Gerindra maka peluangnya mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden di tahun 2024 akan sirna. Sebab, hanya Prabowo yang punya tiketnya.

Maka dengan bergabung dengan PPP, kata Adi, peluang Sandi menjadi lebih besar. “Kalau Sandi ke PPP, maka sangat mungkin harapan itu ada. Minimal posisi cawapres masih bisa dimungkinkan. Sandi kan termasuk salah satu sosok yang masuk dalam 4 cawapres favorit,” pungkas Adi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.