Dark/Light Mode

Bursa Cawapres, Mahfud Mulai Digadang-gadang

Senin, 10 April 2023 08:22 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Istagram Mahfud)
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Istagram Mahfud)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nama Menko Polhukam Mahfud MD tengah harum di masyarakat. Khususnya setelah Mahfud "mengkramasi" Komisi III DPR saat rapat dugaan adanya pencucian uang di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar lebih Rp 300 triliun. Kini, Mahfud mulai digadang-gadang jadi kandidat cawapres.

Kesan publik ini tercermin dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI). Survei yang dilakukan 31 Maret-4 April 2023 ini menanyakan respons publik usai menonton rapat Mahfud dengan DPR yang membahas transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di lingkungan Kemenkeu. Hasilnya, mayoritas masyarakat lebih percaya dengan Mahfud dibanding DPR.

Mulanya, responden ditanya apakah mengikuti rapat antara Mahfud dengan Komisi III DPR pada 29 Maret 2023? Sebanyak 43,9 persen responden mengaku mengikutinya. Sementara, 56,1 persen tidak menonton.

Kemudian, LSI kembali mengajukan pertanyaan. Jika mengikuti dan menonton, keterangan dari pihak mana yang dipercaya? Apakah lebih percaya Mahfud, DPR, atau percaya keduanya, atau tidak percaya keduanya?

Baca juga : Serikat Pekerja IMMPI Dukung Mahfud Basmi Mafia Perdagangan Orang

Hasilnya, mayoritas lebih percaya Mahfud. Rinciannya, 63,3 persen responden percaya ke mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut. Sementara, yang memercayai DPR hanya 3,6 persen. Sebanyak 16,5 persen responden percaya keduanya, dan 10 persen tidak memercayai keduanya.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, survei ini menunjukkan publik lebih cocok dengan sikap Mahfud terkait transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di Kemenkeu.

"Publik lebih cocok dengan sikap posisi Mahfud dalam hal ini soal aliran dana tidak wajar Rp 300 triliun di Kemenkeu," ungkap Djayadi, saat merilis hasil survei Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegakan Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini, kemarin.

Nama Mahfud juga sedang melambung di media sosial. Video rapat Mahfud di Komisi III DPR ramai dibahas warganet. Banyak potongan video yang diunggah. Seperti perdebatan Mahfud dengan Arteria Dahlan maupun Benny K Harman. Dari seluruh video, warganet mendukung Mahfud. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai tokoh potensial menjadi cawapres. "Bisa dipercaya jika Mahfud dijadikan cawapres," tulis @nusantara_one

Baca juga : Duel Sengit Di Kandang Singa

Akun @mmymurni bahkan mendorong agar Mahfud bisa mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024. “Pak Mahfud yang dulu gagal jadi cawapres, sekarang saat yang tepat. Untuk masa depan NKRI yang lebih baik dan bebas koruptor," tulisnya

Akun @totokpoer menyebut, Mahfud memang pantas menjadi cawapres, bahkan untuk jadi presiden. “Sayangnya, di organisasinya beliau dianggap bukan darah biru," tulisnya. "Yang penting jujur dan amanah," sambar @Endah26809176.

Akun @itsamareguzel berdoa agar tokoh idolanya itu bisa maju di 2024. "Semoga Pak Mahfud bakal cawapres 2024. Aamiin," tulisnya.

Ada juga yang masih mengingat sidang saat itu. "Orang yang benar itu bukan melihat siapa, tapi mendengarkan apa yang dikatakannya. Apabila benar, ya harus didukung," cuit @Wiparayudha.

Baca juga : Pergi Bulan Madu Tanpa Pasangan

Dukungan juga disampaikan Wakil Ketua DPD Mahyudin. Politisi Perindo ini mengaku, jika DPD memiliki kewenangan mengusung capres-cawapres, akan mendukung Mahfud di 2024.

Mahyudin menilai, Mahfud merupakan figur yang cerdas, kritis dan berani. Ditambah lagi, pengalaman Mahfud dalam pemerintahan yang terbilang panjang. Yakni pernah menjabat sebagai menteri, anggota DPR, dan Ketua MK. Sehingga sangat layak dicalonkan sebagai capres.

"Mahfud termasuk tokoh yang berpengalaman di ranah eksekutif, legislatif, maupun yudikatif saat menjabat ketua MK. Ia juga cerdas dan kritis. Apalagi ia selama ini terbukti memiliki keberanian dalam membongkar berbagai kasus besar yang menarik perhatian publik seperti kasus Sambo dan transaksi janggal di Kemenkeu," ungkapnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.