Dark/Light Mode

Anggotanya Jalan Masing-masing

Beringin Garansi KIB Panjang Umur

Selasa, 18 April 2023 07:15 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Dave Akbarshah Fikarno. (Foto: Facebook)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Dave Akbarshah Fikarno. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Golkar yakin, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan berumur panjang menyusul ko­munikasi para pimpinan partai di dalamnya masih berjalan dengan baik.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Dave Akbarshah Fikarno menjelaskan, justru KIB telah memiliki kerangka kerja yang jelas. Sehingga, tiap-tiap partai di dalamnya tinggal menjalankannya sesuai kesepakatan bersama.

“Semua akan berjalan sesuai dengan waktunya, jangan dipaksakan untuk tergesa-gesa,” katanya kepada Rakyat Merdeka, belum lama ini.

Baca juga : Bicarakan Koalisi Besar, Perindo Kunjungi Markas Partai Golkar

Diakui, KIB hingga saat ini belum memutuskan siapa ja­goan di Pilpres 2024. Namun, hal itu itu tinggal menunggu waktu hasil musyawarah ber­sama antar petinggi parpol.

Termasuk soal wacana koalisi besar. KIB ingin kerja sama dalam kerangka kebang­saan seluasnya. Salah satunya, menerima dengan terbuka terhadap PDI Perjuangan bila berkenan bergabung dan ber­juang bersama.

“Golkar tidak pernah menu­tup kesempatan untuk partai lain bergabung dalam sebuah koalisi besar, selama masih memiliki visi dan tujuan yang serupa dan berkonsep untuk kemajuan bangsa,” katanya.

Baca juga : Ketua DPC Gerindra Nyaleg Provinsi Jabar

Sebelumnya, Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman Tokan menye­but, KIB berpotensi bubar jika Partai Golkar dan PAN mencari jalan sendiri dalam berkoalisi. PPP ragu, KIB tidak akan berumur panjang, jika setiap partai bergerak sendiri-sendiri dalam menjalin komunikasi antar parpol.

“Jadi ada analisa pihak ter­tentu bahwa KIB ini akan tidak solid atau pecah misalnya atau bubar. Bisa saja terjadi seperti itu kalau misalkan pola komunikasi politiknya kayak gini gitu ya,” kata Usman, di Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya, tiga partai di KIB seharusnya solid. Termasuk apabila ingin menerima kunjungan dari sejumlah partai. Maka baik Golkar, PAN, dan PPP harus menerima secara bersamaan mengatasnamakam KIB, bukan partai per partai.

Baca juga : Pemerintah Bersinergi Berantas Impor Pakaian Bekas

“Kan kalau misalnya oke kalau kita mau menerima dari Gerindra, kalau kita mau nerima apa namanya ini PKB, kita mau nerima PSI, kita mau nerima dari PBB, kalau misal­kan kita mau bilang kita koalisi KIB mau sudah bilang firm kan harusnya menerima mereka bareng dong. Kan begitu ya,” sebutnya.

Tetapi yang terjadi belakangan, justru sebaliknya. KIB berjalan masing-masing. “Kan mereka ketemu orang, kita tidak tahu ya. Terus agenda mereka apa. Makanya, PPP merasa bahwa hari ini masing-masing partai melakukan ko­munikasi politik sendiri-sendiri,” katanya.

Bahkan, katanya, PPP be­lum terpikir menentukan calon presiden untuk koalisi besar yang santer disebut-sebut bakal dibentuk. “Jangankan kita bi­cara koalisi besar wong di dalam KIB saja belum firm soal calonnya kan,” katanya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.