Dark/Light Mode

Gerindra Mesrai Demokrat, Prabowo Terus Gantung Imin

Jumat, 21 Juli 2023 08:44 WIB
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) bersama Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya saat bersilaturahmi, di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (20/7). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) bersama Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya saat bersilaturahmi, di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (20/7). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah desakan PKB agar Prabowo Subianto segera menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres, Partai Gerindra justru memesrai Partai Demokrat. Kondisi ini seakan-akan menunjukkan Prabowo sedang menggantung nasibnya Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin.

Kemarin, sejumlah pejabat teras Gerindra berkunjung ke DPP Partai Demokrat, di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memimpin rombongan kunjungan ini. Dia didampingi dua Wakil Ketua Umum Gerindra, Budisatrio Djiwandono dan Sugiono. Hadir juga Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade.

Kedatangan mereka disambut Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky yang didampingi Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon.

"Selamat datang di markas proklamasi," kata Hinca, menyambut Muzani Cs. Mereka kemudian bersalaman dan saling rangkul, dengan menunjukkan wajah gembira.

Setelah ramah tamah, mereka menuju auditorium Yudhoyono di lantai empat untuk melakukan pertemuan. Pertemuan berlangsung secara tertutup.

Baca juga : Disamperin Gerindra, Demokrat Tetap Jaga Etika Politik

Usai pertemuan itu, mereka bareng-bareng menggelar konferensi pers. Ahmad Muzani diberi kesempatan bicara lebih dulu. Kata dia, banyak hal yang dibahas dalam pertemuan dengan Demokrat. Salah satunya, terkait Cawapres di Pilpres 2024.

Dalam momen mesra itu, Muzani merayu Partai Demokrat untuk bergabung mendukung Prabowo dengan sebuah pantun. "Ke pasar membeli alpukat, belinya di Pasar Terapung. Prabowo akan makin tambah kuat, jika Partai Demokrat bergabung," ucap Muzani. Gerrr, yang elite Gerindra dan Demokrat yang hadir tertawa.

Muzani paham, saat ini Demokrat sudah berada di Koalisi Perubahan, bersama Partai NasDem dan PKS. Sedangkan Gerindra berada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama PKB. Namun, kata dia, komunikasi harus tetap terjalin. Sebab, perbedaan itu pada ujungnya akan memiliki tujuan yang sama, yakni untuk masa depan bangsa.

"Karena apa pun perbedaannya, apa pun keputusan partainya, apa pun perbedaan tentang Pilpres, pada akhirnya kita harus satu. yakni menyelamatkan masa depan Indonesia Raya," ucap Wakil Ketua MPR itu.

Menanggapi rayuan itu, Riefky memastikan, kedua partai saling menghormati apa pun keputusan yang diambil. Dia pun memastikan, Demokrat setia di dalam Koalisi Perubahan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres.

Baca juga : Prabowo-Erick Makin Lengket

Menurut Riefky, saat ini, Anies telah memutuskan sosok yang akan menjadi Cawapres yang dipilihnya. Nama itu tinggal diumumkan saja.

"Jadi, kami tetap dalam posisi Koalisi Perubahan. Saat ini kami sedang menghitung momentum bersama Capres untuk pengumuman itu (nama Cawapres)," ucapnya.

Melihat kemesraan Gerindra dengan Demokrat, PKB berusaha tidak cemburu. Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, pihaknya membebaskan Gerindra menjalin komunikasi dengan partai lain. Lagipula, komunikasi merupakan hak semua partai politik.

"Ya, kami persilakan. Siapa pun elite partai mau bertemu dengan tokoh mana pun, dalam kondisi belum ada kepastian, silakan saja. Kami tidak menyikapi atau mengomentari, mau Demokrat, mau NasDem, ketemu siapa pun silakan," ucap Cucun, kemarin.

Politisi asal Bandung ini menambahkan, jika Gerindra sukses mengajak Demokrat ataupun partai lain bergabung dalam KKIR, PKB justru berterima kasih. Sebab, semakin banyak parpol yang bergabung, KKIR akan semakin kuat. Yang tidak boleh adalah, parpol baru tersebut ingin jatah Cawapres KKIR.

Baca juga : Bupati Taput Resmikan Jembatan Gantung Soekarno

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno yakin, dalam pertemuan itu, Gerindra dan Demokrat menjajaki untuk berkoalisi. Apalagi, dalam dua Pilpres sebelumnya, mereka berada dalam satu barisan mendukung Prabowo.

"Jika saat ini kedua partai terlihat buka komunikasi politik, tentu Gerindra ingin mengajak Demokrat bergabung. Hanya itu yang paling mungkin mereka bicarakan," ucap Adi.

Sikap Gerindra ini, sambung Adi, seperti sedang menggantung nasib Imin, yang selama ini sangat ngotot menjadi Cawapres Prabowo. Jika Demokrat berhasil diajak masuk KKIR, bukan tidak mungkin Prabowo akan memilih Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Cawapres ketimbang Imin.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat (20/7) dengan judul “Gerindra Mesrai Demokrat, Prabowo Terus Gantung Imin”

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.