Dark/Light Mode

Tanggapi Demokrat, Sudirman Said: Belum Ada Kesepakatan Soal Cawapres

Kamis, 31 Agustus 2023 21:38 WIB
Sudirman Said (Foto: M Qori/Rakyat Merdeka)
Sudirman Said (Foto: M Qori/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru bicara bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan, Sudirman Said mengungkapkan, belum ada kesepakatan untuk mengusung pasangan atau cawapres bagi Anies.

Hal ini diungkapkan Sudirman, merespons isu duet Anies dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Menurut Sudirman yang juga Anggota Tim 8 KPP, dalam butir 3 Piagam Kerja Sama Partai, capres memang diberikan tugas untuk memilih pasangan atau cawapres.

Tugas ini, kata dia, dipahami penuh oleh capres sebagai proses seleksi.

"Karena pada akhirnya yang memiliki kewenangan untuk menetapkan dan mendaftarkan pasangan capres dan cawapres adalah pimpinan partai politik sebagai pengusung, bukan capres," ungkap Sudirman, Kamis (31/8).

Menurut eks menteri ESDM ini, Anies telah melakukan tugas itu dengan membahas dengan berbagai pihak, mereview semua pilihan nama yang diusulkan.

Setelah melalui proses penjajakan, pembahasan, dan eliminasi sampai pada kenyataan bahwa nama yang tersedia dan bersedia adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga : Tangani Dampak Polusi Udara, Kemenkes Siapkan 740 Fasilitas Kesehatan

"Hal ini disampaikan kepada semua pimpinan partai dalam koalisi di bulan Juni 2023," ungkapnya.

Menurut Sudirman, pimpinan partai merespon secara beragam atas usulan ini. Pertama, ada partai yang setuju dan meminta segera ditetapkan.

Kedua, ada yang berpandangan bahwa tidak perlu terburu-buru menetapkan, tapi menunggu menjelang akhir pendaftaran, sembari mengantisipasi bila ternyata muncul opsi nama lain.

Perbedaan pandangan antar partai ini, disebut Sudirman, belum menemukan titik temu.

"Karena belum terjadi kesepakatan, maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan," tandas Sudirman.

Sebelumnya, Partai Demokrat mengungkapkan, Anies akan berpasangan dengan Cak Imin.

Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut, informasi duet Anies-Cak Imin itu berasal dari Juru Bicara Anies, Sudirman Said.

Baca juga : Si Ular Besar Makin Gahar

"Kemarin 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar," ucap Rifky lewat siaran pers, Kamis (31/8).

Rifky menjelaskan, langkah tersebut dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Demokrat lalu mengonfirmasi info tersebut kepada Anies Baswedan. Menurut Rifky, Anies membenarkan info tersebut.

NasDem dan PKB, katanya, menjalin kerja sama untuk mengusung Anies-Muhaimin Iskandar.

"Hari ini kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu atau fait accompli," tuturnya.

Riefky menyatakan, partainya merasa dikhianati. Sebab, dituturkannya, Anies sempat menghubungi Demokrat pada 12 Juni lalu. 

Saat itu, Anies mengatakan kepada Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa dia sudah beberapa kali ditelpon oleh ibu dan guru spiritualnya untuk segera berpasangan dengan AHY dalam Pilpres 2024.

Baca juga : Bos Gapki: 3,3 Juta Lahan Sawit Ada Di Kawasan Hutan Nggak Benar

Anies, menurut Riefky, juga telah menyampaikan nama AHY kepada para ketua umum parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai.

Yakni, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Majelis Syuro PKB Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, serta kepada AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol. Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," sesal Riefky.

Untuk menentukan sikap, kata Riefky, Majelis Tinggi Partai Demokrat mengadakan rapat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.