Dark/Light Mode

SBY: Untung Ditelikung Sekarang, Demokrat Masih Ditolong Tuhan

Jumat, 1 September 2023 18:17 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam emergency meeting di Puri Cikeas, Jumat (1/9). (Foto: YouTube)
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam emergency meeting di Puri Cikeas, Jumat (1/9). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan seluruh kadernya, untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT, kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sekalipun tengah menghadapi situasi pahit dikhianati oleh Partai NasDem. 

Fakta pahit ini diungkap Sekjen Partai Demokrat/Anggota Tim 8 Teuku Rifky Harsya, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (31/8). Dia menyebut, pada Selasa (29/8) malam, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies Baswedan secara tiba-tiba. Tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan. 

Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, dalam urusan yang sangat penting ini, Capres Anies tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Demokrat. Yang menyampaikan, justru Sudirman Said.  

"Meskipun kita dibeginikan oleh capres Anies dan mitra koalisi, sesungguhnya kita harus bersyukur kepada Allah SWT, kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," kata SBY dalam emergency meeting Partai Demokrat di Puri Cikeas, yang ditayangkan secara live streaming via kanal YouTube, Jumat (1/9).

Baca juga : Hensat: AHY Ditinggal Anies, Demokrat Dapat Ujian Berat

SBY pun lantas mengurai alasan pribadinya, untuk tetap bersyukur. Pertama, Demokrat harus bersyukur karena ditelikung dan ditinggalkan di momen waktu seperti sekarang ini.

"Bayangkan, kalau ditelikungnya kita ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Bayangkan, seperti apa kejadiannya. Kita ini masih ditolong oleh Allah. Kita diselamatkan oleh sejarah," ucap SBY.

Kedua, setelah berkontemplasi tadi malam, merenungkan kejadian ini baik-baik, SBY kembali mengatakan bahwa Demokrat diselamatkan oleh Tuhan. 

"Kita tidak diizinkan untuk mendukung seseorang, dan bermitra dengan orang yang kalau kita teladani akhlak pemimpin besar seperti Rasulullah SAW, mereka tidak shiddiq, tidak jujur, tidak amanah. Berarti tidak bisa dipercaya, dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya. Kalau sekarang saja tidak shiddiq, tidak amanah, dan tidak memegang komitmen, bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar?" papar SBY.

Baca juga : Indonesia Dan Belanda Sepakat Perangi Kejahatan Transnasional

"Sehingga, kalau kita renungkan, ini kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan kita pikul, kalau kita masih berada bersama-sama mereka, dan mengusung seseorang untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia," sambungnya.

Selain itu, kata SBY, Demokrat juga tidak diizinkan untuk berkoalisi dengan seseorang, yang sejak awal sudah melanggar dan mengingkari kesepakatan. Tertulis dalam kesepakatan koalisi: menjunjung tinggi prinsip kesetaraan (equality) dan keadilan. 

"Bayangkan, kalau di masa depan, kita punya mitra koalisi yang tidak tunduk dan patuh pada kesepakatan yang kita buat bersama. Apalagi, kalau mendikte dan mengatur yang lain. Termasuk, capres memaksakan kehendak dan tidak menganggap yang lain. Saya kira, bukan itu koalisi yang hendak kita bangun," tutur SBY.

Presiden ke-6 RI ini pun menceritakan pengalaman pribadinya, bersama-sama dalam koalisi selama 10 tahun, dengan menjunjung tinggi prinsip dan nilai-nilai yang baik. Utamanya, kesetaraan dan keadilan.

Baca juga : Sejak Ditemukan Sumber Air Goa Jomblang, Desa Gendayakan Merdeka Kekeringan

"Sekali lagi, kita bersyukur. Karena itu, mari kita hadapi semua ujian dan cobaan ini dengan tegar. Sambil berikhtiar, kita mencari jalan keluar. Insya Allah, Tuhan akan memberikan jalan keluar terbaik ke depan," tandas SBY. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.