Dark/Light Mode

Kok Bisa Ganjar Dan Erick Banyak Dipilih Warga NU Jatim? Ini Komentar Gus Ipul

Minggu, 1 Oktober 2023 17:47 WIB
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. (Foto: Tangkapan layar Zoom)
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. (Foto: Tangkapan layar Zoom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul turut menanggapi survei Indikator Politik Indonesia (IPI) bertajuk Signifikansi NU dan Peta Elektoral Jelang Pemilu 2024, yang dirilis Minggu (1/10). 

Dalam survei teranyar ini, bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo unggul dalam semua simulasi terbuka yang dilakukan di Jawa Timur (Jatim), khususnya warga NU. 

Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu meraup dukungan 42,6 persen dari warga NU Jatim. Sementara Prabowo 35,8 persen dan Anies 14,3 persen.

Begitu pula Erick Thohir. Ia juga unggul dalam beberapa simulasi cawapres di Jatim. Ketum PSSI ini hanya kalah 0,8 persen dari Khofifah Indar Parawansa dalam survei khusus di kalangan Nahdliyin.

Tidak sampai 1 persen. Rinciannya Khofifah yang merupakan Ketum Muslimat NU mendulang dukungan 16,9 persen, sementara Erick 16,1 persen. 

Lalu bagaimana dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang digandeng Anies Baswedan untuk menggerek suara di kalangan NU terutama Jatim? 

Baca juga : Tanda Tangan Elektronik Makin Banyak Digunakan di Indonesia, Ini Legalitasnya

Dukungan warga NU di Jatim untuk Cak Imin masih jauh tertinggal dari Khofifah dan Erick. Yaitu hanya mendulang 5,5 persen saja.

Gus Ipul mengaku tidak kaget dengan temuan survei Indikator ini. Karena dari pengalamannya 3 kali mengikuti kontestasi Pilkada di Jatim, baik saat menang maupun kalah, survei Indikator nilainya cukup kredibel.

"Saya selalu mengikuti survei kredibel, salah satunya survei mas Burhan. Karena hasilnya nyambung dengan yag saya rasakan di lapangan," kata Gus Ipul.

"Survei itu saya rasakan nyambung dengan situasi hari ini," sambungnya.

Namun, ia menegaskan bahwa kelembagaan, PBNU tidak berafiliasi dengan kelompok politik tertentu alias netral di Pilpres 2024 mendatang.

"Gus Yahya sudah berulang kali menyampaikan nu tidak ikut dalam soal dukung mendukung," tegasnya.

Baca juga : Tiga Pondasi Ganjar Wujudkan Indonesia Maju: Digitalisasi-Berantas Korupsi

Kendati demikian, ia tak bisa memungkiri bahwa banyak warga NU yang masih meminta arahan tokoh atau Kyai, terkait pilihan capres dan cawapres. 

Namun Gus Ipul melihat, setelah deklarasi Anies-Imin, banyak Kyai yang harus membutuhkan waktu lagi untuk menetapkan pilihannya.

"Konsolidasi para Kyai lebih intens setelah deklarasi Anies-Imin," tuturnya.

Apalagi banyak Kyai yang tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya terkait deklarasi ini. Kondisi ini, nilainya bisa jadi salah satu penyebab tren elektabilitas Anies cenderung stagnan bahkan turun di Jatim setelah deklarasi. 

"Karena bisa juga ini dianggap deklarasi meninggalkan Gus Dur, karena dipersepsikan berseberangan dengan Gus Dur," tambah Gus Ipul.

Faktor lain adalah karena Cak Imin dianggap berseberangan dengan presiden Jokowi, karena memilih menjadi pendamping Anies yang jamak dikenal sebagai antitesa Jokowi. 

Baca juga : Konflik Pulau Rempang, Kajari Batam Siap Jembatani Komunikasi Dua Arah

Menurutnya pengaruh Jokowi cukup tinggi di Jatim. Itu dibuktikan dengan kemenangan di 2 Pilpres dan tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden Jokowi, yakni mencapai 86,8 persen dalam survei Indikator terbaru.

"Gusdur dan presiden sama-sama punya pengaruh. Sekarang masih terus berlangsung proses ini. Nanti santri baru akan tahu dukungan para Kyai ini akan kemana," tambahnya.

Soal kenapa elektabilitas Erick bisa lebih unggul dari Khofifah dalam beberapa simulasi semi terbuka, Gus Ipul melihat mayoritas masyarakat Jatim yang puas dengan kinerja Khofifah masih menginginkan Ketum Muslimat NU itu memimpin Jatim.

"Saya melihat bu Khofifah berhasil di Jatim, saya melihat angka-angka juga. Sehingga dalam pilpres, pendukungnya tidak semua solid bu Khofifah berangkat ke Jakarta," terangnya.

Sementara Erick saat ini nilai Gus Ipul memang cukup istimewa di kalangan Kyai. Terutama sejak aktif bergabung di Barisan Ansor Serba Guna (Banser). Namanya juga harum di kalangan pencinta sepak bola sejak jadi Ketum PSSI.

"Pak Erick kemudian memang istimewa sekali, karena rajin ke kyai, kemudian jadi ketua PSSI, banyak program BUMN kerja sama dengan pesantren," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.