Dark/Light Mode

Lika Liku Peta Pencapresan

Ganjar-Mahfud Sontak Menguat

Rabu, 18 Oktober 2023 08:00 WIB
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. (Foto: Ist)
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Menurut dia, di antara sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) saat ini, Mahfud merupakan salah satu tokoh yang paling populer dan mendapatkan penerimaan publik cukup baik. “Nama-nama lain yang selama ini juga potensial mulai tereliminasi berdasarkan signal dari elite PDIP,” tambah Saidiman.

Menurut Saidiman, penentuan bakal Cawapres Ganjar perlu dilihat dari aspek sejarah. Misalnya, PDIP yang cenderung mengambil tokoh NU sebagai Cawapres PDIP. Misalnya, di Pemilu 2019, PDIP memilih KH Ma’ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi.

Berdasarkan hasil survei SMRC, pada 20–22 September 2023 menemukan bahwa simulasi pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud unggul di Jawa Timur dengan perolehan suara 45 persen. Di posisi kedua ada Prabowo Subianto-Erick Thohir dan posisi ketiga ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan suara 12 persen.

Baca juga : Prabowo-Gibran Langsung Mencuat

Senada dikatakan Direktur Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara. Menurut dia, peluang Mahfud jadi pendamping Ganjar sangat besar. Menurut dia dalam survei periode 29 September-7 Oktober 2023, keterpilihan Mahfud sebagai Cawapres Ganjar sebesar 19,8 persen. Sedangkan secara keseluruhan, Mahfud mendapat suara 30 sampai 35 persen.

“Kalau kita bicara survei, Cawapres yang ideal itu harus bisa meningkatkan suara capres, paling tidak jangan menurunkan. Karena dari ketiga capres yang ada, sangat dibutuhkan intensif elektoral,” tutur Igor kepada Rakyat Merdeka, Selasa (17/10/2023).

Menurut Igor, pemilih Mahfud tidak hanya kuat di Jatim dan Madura. Sebab, pemilihnya tersebar di luar wilayah Jawa. Hal ini dipandang bisa menstabilkan kantong suara Ganjar yang tipis, jika dibanding kompetitor lainnya.

Baca juga : Jadi Jubir Pemenangan Ganjar, Bane Raja Manalu: Anak Muda Harus Terlibat Bangun Indonesia

Kemudian, dari pemilih partai politik, keterpilihan Mahfud berada di atas Ridwan Kamil. Misalnya, pemilih yang menyukai Mahfud dari kalangan parpol itu lebih menyebar di banding calon lain. Bahkan di kalangan nasionalis, pemilih Mahfud jauh lebih banyak.

Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, Mahfud diperlukan Ganjar untuk menarik basis suara Islam, sekaligus menghalau suara pasangan Anies-Muhaimin, yang mulai memberi sinyal cukup mengkhawatirkan. Sebab, basis massanya mulai menguat.

Di luar itu, Dedi menilai, Mahfud adalah nama paling tepat saat ini untuk menyaingi capres dari Gerindra, Prabowo Subianto. Yang dikabarkan bakal berpasangan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga : Head To Head Dengan Anies Maupun Ganjar, Prabowo Menang Telak

Pertimbangan lainnya, Mahfud memiliki reputasi publik yang baik. Meskipun di kalangan elit, sosoknya termasuk yang kurang disukai, karena seringkali tidak konsisten dalam memberikan ekspresi dukungan terhadap kinerja pemerintah. “Sesekali terkesan kritis pada pemerintah, tapi di sisi lain juga lunak pada pemerintah,” ungkapnya.

Sebelumnya, Mahfud belum mau bicara banyak karena kewenangan mencalonkan Capres-Cawapres adalah milik partai politik. Partai politik yang berhak mendaftarkan pasangan calon ke KPU. “Secara umum itu urusannya partai politik. Silakan saja partai politik memutuskan dan segera nanti dibawa ke mekanisme yang tersedia,” ucapnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu 18/10/2023 dengan judul Lika Liku Peta Pencapresan, Ganjar-Mahfud Sontak Menguat

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.