Dark/Light Mode

Suhu Politik Mulai Panas

Ahli UGM Yakin Pemilu Minim Potensi Konflik

Senin, 30 Oktober 2023 07:40 WIB
Anggota PPK Pemilu Kota Bandung menggunakan alat peraga sosialisasi saat acara Kirab Pemilu 2024 di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/10/2023). (Foto: Antara)
Anggota PPK Pemilu Kota Bandung menggunakan alat peraga sosialisasi saat acara Kirab Pemilu 2024 di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/10/2023). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai Pemilu 2024 akan terasa berbeda dibanding gelaran Pemilu sebelumnya. Meski ketegangan atau tensi politik cukup panas, kemungkinan terjadinya polarisasi atau potensi konflik tak sedahsyat Pemilu sebelumnya. 

Dosen Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik UGM Riza Noer Arfani mengatakan, potensi konflik horizontal maupun vertikal di Pemilu 2024 lebih rendah dibanding gelaran kontestasi sebelum­nya. Sebab, literasi digital dan kesadaran masyarakat sudah lebih baik.

Saat ini, masyarakat sudah bisa memilah kabar hoaks atau berita bohong, hingga pesan ber­nada provokasi dengan melaku­kan cross check melalui gawai masing-masing.

Menurutnya, imbas dari perubahan perilaku itu menjadikan isu-isu yang bisa memecah belah masyarakat lebih tersaring.

Baca juga : 11 Blok Migas Terminasi Simpan Potensi MNK

“Jadi, kemungkinan polarisasi ekstrem hampir tidak ada. Apalagi pada Pemilu Legislatif (Pileg), relatif tidak menghasilkan konflik di level grassroot,” ujar Riza melalui keterangan tertu­lisnya di Yogyakarta, Minggu (29/10/2023).

Lebih lanjut, dia menyatakan, besarnya polarisasi serta konflik horizontal dan vertikal di tengah masyarakat pada dua Pemilu sebelumnya, terjadi lantaran belum adanya adaptasi terhadap media digital.

Karenanya, emosi mereka mudah disulut oleh kabar atau broadcast yang masuk ke telepon pintar yang mereka miliki.

“Ke depan, itu tak terjadi lagi. Masyarakat kita sudah tidak mudah percaya (pada kabar yang tidak jelas). Mereka akan menelusuri informasi, sehingga potensi konflik yang akan terjadi lebih kecil,” jelasnya.

Baca juga : Suhu Politik Makin Panas, Jokowi Ajak Parmusi Jaga Persatuan Bangsa

Senada, dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM Abdul Gaffar Karim menilai, gejolak Pemilu 2024 akan lebih tenang dibanding kontestasi sebelumnya. Sebab, pada Pemilu 2014 dan 2019, pertarungan dukungan dan polarisasi mulai memanas beberapa tahun sebe­lum Pemilu berlangsung.

“Kondisi serupa tidak tampak pada Pemilu kali ini. Artinya, potensi polarisasi hingga konf­lik sangat kecil. Pemilu 2024 akan lebih tenang dibanding Pemilu 2014 dan 2019,” ujar Gaffar.

Kendati begitu, dirinya tetap memberikan catatan kritis terhadap pelaksanaan Pileg, Pemilu Presiden (Pilpres) hingga Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) menda­tang. Dia menyebut, minimnya konflik akan menjadi ironi, bila penyebabnya adalah kondisi masyarakat yang tidak terkonsolidasi dengan baik.

Maksudnya, hingar bingar di ranah elite sudah diacuhkan oleh publik. Berkaca pada fenomena yang terjadi di berbagai negara di dunia, erosi demokrasi sangat berbahaya jika gerakan masyarakat tidak terlihat.

Baca juga : Tensi Politik Panas di Atas Adem di Bawah

“Ini perlu menjadi perhatian dan diskusi penting di balik hingar bingar Pemilu 2024,” katanya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin 30/10/2023 dengan judul Suhu Politik Mulai Panas, Ahli UGM Yakin Pemilu Minim Potensi Konflik

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.