Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hubungan Amerika-China Makin Panas
Sri Mul Minta Pengusaha Siapkan Antisipasi Bisnis
Rabu, 14 Juni 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah mengimbau para pelaku usaha mengantisipasi tantangan geopolitik global. Pasalnya, ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China belum mereda.
Kondisi tersebut ikut mempengaruhi perekonomian dunia. Karena ASdan China merupakan dua sumber ekonomi terbesar di dunia saat ini.
“Pengusaha harus bersiap. Kalibrasikan model bisnis Anda. Atau bisa menjadi independen, karena perusahaan harus bertanggung jawab dengan keberlanjutan bisnis,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat sosialisasi Undang-Undang (UU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, kemarin.
Menurut menteri yang akrab disapa Ani itu, globalisasi kerap membuat pelaku ekonomi memiliki pola pikir bahwa dunia tidak memiliki batasan. Dengan begitu, pelaku ekonomi lebih fokus pada hal-hal yang menguntungkan, efisien dan membuat pertumbuhan bersama.
Baca juga : AS Dan Saudi Panas Soal Minyak, Pengusaha Ingatkan Dampaknya Ke RI
Namun, situasi akan berbeda ketika peperangan antara AS dan China pecah. Ani bilang, negara-negara ASEAN kemungkinan besar akan terjebak dalam kondisi untuk memilih keberpihakan kepada salah satunya. Terutama dalam konteks perdagangan.
Dia pun mengimbau para pelaku usaha menyiapkan skenario antisipasi dari situasi tersebut.
“Kalau tidak ada antisipasi atau banyak yang memikirkannya nanti, mungkin pengusaha bisa gelundung,” ujar Ani, mengingatkan.
Bendahara negara itu mengatakan, langkah antisipasi juga harus dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca juga : Menteri Arifin Tasrif Terima Penghargaan Anugerah Konservasi Energi
Menurutnya, selama menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), Kemenkeu selalu mempertimbangkan kondisi geopolitik ke depan.
“Kami berkoordinasi terus. Kami juga berinteraksi dengan blok Barat maupun China dan Rusia. Itu suatu keharusan,” jelas Ani.
Kendati begitu, dia berpendapat, situasi geopolitik global bisa juga menjadi peluang. Sebab, Indonesia berprinsip tidak berpihak pada bangsa tertentu, melainkan bersama dengan banyak bangsa.
Karena itu, pelaku ekonomi Indonesia memiliki kesempatan untuk tetap tumbuh, bergerak maju, dan semakin berkembang tanpa dibatasi oleh pilihan.
Baca juga : Pengusaha Ketar-ketir Biaya Listrik Melonjak
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, konflik geopolitik yang terjadi saat ini bisa melemahkan daya beli masyarakat di tingkat global maupun domestik.
Menurut Arsjad, dampak paling besar akan dirasakan oleh masyarakat yang kurang mampu dan berpotensi menyebabkan krisis sosial.
Dalam kondisi tersebut, peningkatan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial yang semakin melebar sangat mungkin terjadi,
“Semua pihak, termasuk pelaku usaha harus menyiapkan antisipasi yang tepat,” kata Arsjad. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya