Dark/Light Mode

Tensi Politik Panas di Atas Adem di Bawah

Senin, 11 September 2023 00:09 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Tensi politik di tataran elite semakin panas. Saling serang dan saling buka borok semakin marak. Yang awalnya teman koalisi pun kini ada yang mendadak menjadi bermusuhan. Yang awalnya cinta berat, berubah menjadi benci dan dendam.

Tensi seperti ini diprediksi akan terus terjadi hingga pendaftaran Capres-cawapres dan semakin mendidih saat mendekati pencoblosan pada 14 Februari 2024. Serangan-serangan dari masing-masing kubu akan semakin massif untuk mendegradasi lawan politik mereka.

Baca juga : Janji Politik Dan Doa Rakyat

Meskipun banyak imbauan agar para politisi lebih santun, hal itu tak berdampak signifikan. Sebab, hawa politik memang panas. Orang-orang yang berada di dalamnya juga lebih banyak yang panasan ketimbang yang memiliki watak kalem.

Untungnya, panasnya suhu politik di tataran elite ini tidak--atau setidaknya belum--merembet ke akar rumput. Saat ini, obral-obrolan politik di masyarakat masih landai. Di warung-warung kopi, pos ronda, pangkalan ojek, belum banyak kongkow-kongkow yang membahas politik. Di group-group WhatsApp (WA) juga tak begitu banyak membahas isu politik.

Baca juga : Perlakukan Polusi Seperti Pandemi

Di media sosial, isu politik memang cukup ramai dibicarakan. Namun, yang terlibat perdebatan didominasi kader partai, simpatisan, dan influencer. Untuk masyarakat umum, relatif masih santai, bahkan sebagian mungkin cuek dengan gonjang-ganjing politik yang terjadi.

Hal ini tentu menjadi kabar gembira. Semoga ini menjadi tanda bahwa masyarakat semakin dewasa dalam menyikapi pertarungan politik. Masyarakat semakin paham, Pemilu merupakan rutinitas biasa dalam periodesasi kepemimpinan. Tidak perlu disikapi dengan berlebihan, apalagi membuat perpecahan.

Baca juga : Mendagri Minta Pemda Kendalikan Harga Komoditas Beras

Kita tidak ingin panasnya suhu politik di Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 kembali terulang. Ketika itu, "perang" tidak hanya terjadi di tataran elite. Masyarakat di akar rumput juga ikut "sikut-sikutan" dalam mendukung jagoannya. Bahkan, banyak terdengar kasus suami-istri sampai pisah gara-gara beda pilihan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.