Dark/Light Mode

Pilpres Mulai Saling Serang

Minggu, 12 November 2023 08:20 WIB
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto. (Foto: Ist)
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga bulan jelang hari pemungutan suara, suhu Pilpres 2024 makin panas. Capres-Cawapres yang sebelumnya hanya bicara soal gagasan dan program, mulai saling serang. Ganjar Pranowo mengkritik keras soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Ketum Partai NasDem Surya Paloh menyindir soal penguasa yang tak adil. Sementara Cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka menyerang jualan dari pasangan Anies-Baswedan soal narasi perubahan.

Aksi saling serang dan saling sikut antar kubu Capres sebenarnya sudah terasa sejak lama. Sejak para Capres mendeklarasikan pasangannya, aksi saling sindir dan "berbalas pantun" berseliweran di udara. Hanya saja, serangan dan sindiran itu masih berada di level bawah.

Para elite parpol maupun Capres-Cawapres terlihat lebih kalem dan anteng. Saat melakukan safari politik dan sosialisasi ke daerah misalnya, para Capres dan Cawapres lebih banyak bicara soal gagasan dan program ke depan.

Namun menjelang penetapan peserta Pilpres yang akan diumumkan KPU pada Senin, 13 November 2023, para Capres dan Cawapres mulai  ikutan turun ke gelanggang dan tak segan melakukan serangan.

Ganjar misalnya, untuk pertama kalinya melayangkan serangan. Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu mengomentari soal putusan MK soal syarat usia capres-cawapres yang membuka pintu bagi Gibran menjadi cawapres.

Lewat video singkat yang dibagikan lewat di akun media sosialnya, Ganjar mengomentari putusan Majelis Kehormatan MK (MKMK). Capres yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo itu menyoroti pelanggaran berat yang dilakukan Anwar Usman hingga oleh MKMK diberikan sanksi berupa pencopotan sebagai Ketua MK. Ganjar pun mengaku gelisah dan terusik, sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos.

"Mengapa keputusan dengan masalah etik, di mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara," kata Ganjar, dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya, Sabtu @ganjar_pranowo.

Baca juga : Ganjar Mulai Sisir Sumatera

Politisi PDIP ini mengaku gelisah melihat demokrasi dan keadilan yang sedang mau dihancurkan. Menurut dia, generasi saat ini harus ikut memastikan agar demokrasi masuk dalam kegelapan.

"Diam bukan sebuah pilihan, mimpi yang diimpikan sendirian hanya akan menjadi mimpi, mimpi yang di impikan bersama adalah kenyataan," ujarnya.

Sementara itu, Gibran yang melakukan safari politik ke Lampung, ikut melemparkan sindiran keras. Dihadapan para pendukungnya, Wali Kota Solo itu  menembak gagasan dari Koalisi Perubahan.

"Tidak ada yang namanya perubahan atau arah baru, yang ada keberlanjutan dan menyempurnakan," kata Gibran, dalam acara konsolidasi partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Lampung di Graha Wangsa, Lampung, Sabtu (11/10/2023).

Menurutnya, konsep keberlanjutan itu cukup penting. "Ini jadi modal kita untuk menuju Indonesia maju," ujarnya.

Wali Kota Solo ini pun memberikan arahan kepada para partai pendukung agar terus menjaga kekompakan hingga perhelatan Pemilu 2024. Dia menyebut masih ada waktu yang cukup panjang untuk terus turun ke akar rumput.

Di tempat terpisah, Surya Paloh yang sedang merayakan ulang tahun ke-12 Partai NasDem menyampaikan orasi politik yang cukup keras. Bos Media Group ini menyindir soal penguasa yang melakukan berbagai penyelewengan seperti penggunaan aparat untuk kepentingan pribadi dan golongan.

Baca juga : Wapres Minta Jumlah Kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Digenjot

Politisi yang identik dengan bewok tebal ini menilai, saat ini wibawa negara sedang jatuh sampai titik terendah. "Saat ini kita berada di tanduk kerusakan yang paling mencemaskan sepanjang kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita berharap semua pemimpin nasional dan rakyat tidak kehilangan kontrol," kata Paloh, di NasDem Tower, Jakarta, kemarin.

Paloh juga menyoroti soal ketidakadilan oleh penguasa. "Kita tak bisa tinggal diam ketika ada penguasa kekuasaan yang berlaku tak adil demi kepentingan tertentu, demi kepentingan kelompoknya," ujarnya.

Serangan-serangan dari para elite itu langsung ditangkis. Wakil Komandan Komunikasi Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra, menilai pihak yang menganggap pencalonan Gibran cacat hukum tidak menghormati MK

"Kalau masih ada anggapan ini tidak legal, sama saja tidak menghormati MK," kata Herzaky saat dikontak, kemarin.

Herzaky mengatakan, penolakan terhadap pencalonan Gibran merupakan upaya untuk mendegradasi MK. Dia mengatakan pihaknya meyakini MK tak mengambil putusan untuk memuaskan pihak-pihak tertentu.

Waketum NasDem Ahmad Ali balas menanggapi sindiran Gibran. Kata dia, dalam ajaran agama, prinsip perubahan itu adalah keniscayaan.

"Agama bilang, hari ini harus lebih baik dari kemarin, besok harus lebih baik dari hari ini. Itu artinya adalah perubahan," kata Ahmad Ali.

Baca juga : Modal Yakin, Man City Kembali Menang

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai aksi saling serang dari para Capres dan Cawapres ini merupakan hal yang viasa dalam sebuah kontestasi politik. Menurut dia, aksi saling serang itu pun masih dalam hal wajar yaitu pertarungan ide dan gagasan.

Ia mencontohkan komentar Ganjar. Kata dia, apa yang disampaikan Ganjar itu adalah merespons tanggapan masyarakat terkuat putusan MK.

"Saya melihat ini masih sangat sehat. Apalagi dalam iklim demokrasi.  Yang kita hindarkan justru serangan yang non ide. Misalnya SARA, fisik, dan kampanye hitam. Itu yang tidak bagus," kata Hendri saat dikontak Rakyat Merdeka, Sabtu (11/11/2023).

Hendri menilai, dalam iklim demokrasi pertarungan ide dan gagasan ini memang harus terus dijaga. Pertarungan ide ini penting agar pemilu berjalan demokratis.

Ia memprediksi, ke depan suhu politik akan tambah panas. Bahkan mendekati hari pencoblosan, suasana politik di sebuah negara demokratis biasanya bakal terus bertambah panas. "Adu gagasan dan ide akan langsung antar Capres dan Cawapres," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.