Dark/Light Mode

Survei ISC: Prabowo-Gibran Dapat Suntikan Dukungan Pemilih Loyal Jokowi 2019

Senin, 11 Desember 2023 15:31 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga survei dari Indonesia Survey Center (ISC) melakukan riset untuk mengukur potensi keterpilihan dari tiga pasangan capres-cawapres 2024 yang tengah berkompetisi.

Baik nomor urut satu yakni Anies-Imin, nomor urut 2 Prabowo-Gibran maupun nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Dari hasil riset yang dilakukannya, ditemukan bahwa elektabilitas tertinggi saat ini adalah pasangan nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan skor 44,4 persen.

Kemudian, disusul oleh Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang memiliki selisih persentase tipis, yakni hanya 0,5 persen saja.

"Pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pertarungan dengan memperoleh 44,4 persen. Sementara elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud dengan Anies-Muhaimin hanya terpaut 0,5 persen saja. Bukan tidak mungkin posisi paslon Ganjar-Mahfud sudah tersalip paslon Anies-Muhaimin," kata peneliti senior ISC, Chairul Pane dalam rilis surveinya hari ini, Senin (11/12/2023).

Sementara itu, dari hasil survei yang dilakukannya saat ini, ditemukan data bahwa mayoritas responden adalah pemilih Jokowi-Mahfud dalam Pilpres 2019.

Yakni sebanyak 47,8 persen, sementara yang memilih Prabowo-Sandi sebesar 33,1 persen, lalu yang golput dan tidak bisa memilih sebanyak 3,9 persen.

Dengan landasan data tersebut, Chairul menilai bahwa pemilih Jokowi di 2019 lalu sebenarnya lebih banyak mendukung pasangan Prabowo Gibran untuk Pilpres 2024 nanti.

Hal ini karena ada beberapa faktor yang bisa ditangkap, pertama adalah narasi yang digunakan Prabowo Gibran adalah melanjutkan estafet kepemimpinan Jokowi yang sudah memimpin Indonesia selama dua periode.

"Paslon Prabowo-Gibran berhasil meraih simpati publik yang merasa puas kepada kinerja Jokowi karena narasi yang dikembangkan adalah melanjutkan prestasi yang telah ditoreh oleh Jokowi selama dua periode kepemimpinannya," ujarnya.

Di sisi lain, karena sikap Prabowo Subianto yang mau melakukan rekonsiliasi dengan Jokowi dan membangun pemerintahan bersama pasca Pilpres 2019 lalu.

Pemilih loyal Prabowo pun jelas memilih Prabowo lagi di 2024, sementara pemilih loyal Jokowi juga akan ikut memilih Prabowo karena apresiasi mereka terhadap sikap kenegarawanan Prabowo tersebut.

"Dari hasil survei ini terlihat jelas sekali di mana baik pemilih loyal Jokowi dan pemilih loyal Prabowo 2019 memberikan sentimen positif terhadap pemerintahan Jokowi dan bersamaan dengan itu telah bersama memilih paslon Prabowo-Gibran untuk melanjutkan program pemerintahan Jokowi," paparnya.

Di lain hal, kampanye kontra Jokowi yang dilakukan kubu pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dewasa ini juga dinilainya tidak terlalu memberikan dampak negatif terhadap sentimen publik kepada Kepala Negara tersebut hingga berujung pada penurunan elektabilitas Prabowo-Gibran.

Sebab, terlihat tren elektabilitas paslon nomor urut 2 cenderung tinggi dan meningkat dibanding dua rivalnya.

Apalagi sentimen negatif itu tidak hanya dilakukan oleh kubu Ganjar-Mahfud, akan tetapi dilakukan pula oleh kubu Anies-Imin.

Baca juga : TKN: Anak Muda Bakal Jadi Pemimpin Hebat Masa Depan

"Attacking campaign yang ditunjukkan pasangan Ganjar-Mahfud terhadap Jokowi justru tidak berbuah positif terhadap kenaikan elektabilitasnya, justru semakin mendorong cepat pemilih Jokowi 2019 mengalihkan dukungannya kepada Prabowo-Gibran," tandas Chairul.

Faktor lainnya yang menjadi sebab tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran adalah kekuatan partai politik pengusung mereka.

Setidaknya, ada empat partai parlemen antara lain, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, Golkar.

Dan empat partai non parlemen antara lain, Partai Garuda, PSI, PBB, dan Gelora. Bahkan Partai Prima yang tidak lolos seleksi peserta Pemilu 2024 pun ikut mendukung Prabowo-Gibran.

“Koalisi parpol yang mengusung Prabowo-Gibran juga berhasil menghimpun koalisi yang besar tentu dengan ceruk suara yang besar pula. Belum lagi loyal voters Jokowi yang tersebar di partai-partai pengusung dua paslon lain terus mengalir ke paslon Prabowo-Gibran," sambungnya.

Dalam survei tersebut, ISC juga menanyakan tingkat keyakinan para responden untuk melihat apakah mereka yakin bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung 1 (satu) putaran.

Jawaban mereka adalah yakin bahwa mayoritas menghendaki satu putaran saja.

"Apakah ada menghendaki pemilu 2024 khususnya pemilihan Presiden berlangsung 1 putaran atau 2 putaran? Sebanyak 59 persen (menghendaki) 1 putaran, 27,5 persen yakin 2 putaran. Yang tidak menjawab 13,5 persen," terang Chairul.

Lantas dari keyakinan mereka yang menyebut Pilpres 2024 berlangsung 1 putaran, mayoritas menilai Prabowo-Gibran yang bakal lolos, yakni sebanyak 48 persen.

Sementara yang yakin Ganjar-Mahfud menang satu putaran sebanyak 20,3 persen.

Serta yang yakin Anies-Imin menang 1 putaran sebanyak 15,8 persen. Kemudian yang tidak menjawab sebanyak 15,9 persen.

Masih dalam data survei ISC, dilihat bahwa tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran ada di generasi Z hingga generasi X.

Untuk generasi Z, yang memilih Anies-Imin hanya 19,0 persen. Yang memilih Ganjar Mahfud sebanyak 20,1 persen.

Namun yang memilih Prabowo-Gibran ada sebanyak 52,3 persen. Kemudian untuk generasi Y alias milenial, yang memilih Anies-Imin sebanyak 22,7 persen.

Yang memilih Ganjar-Mahfud sebanyak 21,1 persen. Sementara yang memilih Prabowo-Gibran sebanyak 50,7 persen.

Selanjutnya, dari generasi X yang memilih Anies-Imin sebanyak 22,1 persen.

Baca juga : Rosan: Prabowo-Gibran Siap Ikuti Debat Perdana Capres-Cawapres

Yang memilih Ganjar-Mahfud sebanyak 26,4 persen. Sementara yang memilih Prabowo-Gibran sebanyak 42,7 persen.

Sementara itu, pemilih Baby Boomers hingga Pre Baby Boomers, mayoritas memilih Ganjar-Mahfud ketimbang Anies-Imin maupun Prabowo-Gibran.

"Paslon Prabowo-Gibran merajai dukungan keterpilihan dari generasi Z, milenial (Y) dan generasi X. Paslon Ganjar-Mahfud dominan di generasi baby boomers dan pre baby boomers. Dan paslon Anies-Muhaimin tidak mendominasi di dalam setiap kategori generasi atau usia," papar Chairul.

Dalam survei yang dilakukan ISC, Chairul juga menilai bahwa peluang keterpilihan Prabowo-Gibran sangat tinggi jika melihat data survei yang dilakukan pihaknya berdasarkan faktor geologi.

Di mana paslon nomor urut 2 tersebut sangat tangguh di lima provinsi terbesar di Jawa.

Untuk Jawa Tengah yang menjadi basis utama PDIP tampaknya selisih suaranya pun tak terlalu jauh antara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud, kondisi ini akan berpotensi besar menggerus suara Ganjar-Mahfud di basis yang biasa disebut dengan istilah kandang banteng.

"Sangat mungkin Prabowo-Gibran menang dikandang Banteng. Sementara Jawa Barat yang menjadi lumbung," tukasnya.

Kemudian, pemilih Prabowo juga dinilai Chairul terus pulih dan mengalami penguatan kembali. Di Jawa Timur pun di DKI Jakarta dukungan terhadap Prabowo-Gibran mengatasi dua paslon lain.

"Sementara kondisi Banten kemenangan absolut terlihat untuk Prabowo-Gibran," sambungnya.

Berikut adalah persentase elektabilitas Capres-Cawapres di 5 provinsi di Pulau Jawa ; *

1. DKI Jakarta:

Prabowo-Gibran: 35,0 persen

Anies-Imin : 30,0 persen 

Ganjar-Mahfud : 27,0 persen

2. Jawa Barat

Prabowo-Gibran: 50,0 persen 

Baca juga : Prabowo-Gibran Siap Lanjutkan Program Jokowi

Anies-Imin : 26,0 persen 

Ganjar-Mahfud: 20,5 persen 

3. Jawa Tengah

Ganjar-Mahfud: 47,5 persen

Prabowo-Gibran: 39,9 persen

Anies-Imin : 9,9 persen

4. Jawa Timur: 

Prabowo-Gibran: 39,3 persen

Ganjar-Mahfud: 30,7 persen

Anies-Imin : 21,2 persen

5. Banten:

Prabowo-Gibran: 56,0 persen

Anies-Imin : 28,0 persen

Ganjar-Mahfud : 15,0 persen

Survei Indonesia Survey Center (ISC) dilakukan dalam rentang waktu 25 November-4 Desember 2023 dengan melibatkan 2.200 responden di 38 Provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error (MoE) 2,09 persen. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.