Dark/Light Mode

Tutup Safari Politik

Bamsoet Ajak Masyarakat Purbalingga Hindari Black Campaign dan Hoaks

Senin, 11 Desember 2023 20:41 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar/Legislator DPR Dapil 7 Jawa Tengah Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar/Legislator DPR Dapil 7 Jawa Tengah Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Legislator DPR Dapil 7 Jawa Tengah Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak masyarakat untuk mewaspadai serangan black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian yang berpotensi meningkat menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Selain waspada, masyarakat juga jangan menjadi bagian dalam penyebar apalagi sampai memproduksi berbagai konten tersebut.

Bamsoet menyatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), didukung KPU dan Bawaslu, bahkan bila perlu juga melibatkan Polri dan penyedia platform media sosial, harus meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk membentuk tata kelola dalam menangani serangan black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian. Kominfo harus memastikan media sosial tetap kondusif, tanpa membungkam hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat.

“Sehingga media sosial dipenuhi konten gagasan, bukan dipenuhi konten black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Bamsoet, saat menutup safari politik selama empat hari bertemu tokoh masyarakat, pemuda, mahasiswa, dan kader Partai Golkar dari 18 kecamatan, 224 desa dan 15 kelurahan, di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (11/12).

Baca juga : Bamsoet Ajak Masyarakat Aktif Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu 2024

Turut hadir di acara itu antara lain Wakil Ketua DPRD Purbalingga Tenny Juliawaty, Dekan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) Sugeng Suyatno, serta para tokoh masyarakat, keagamaan, dan sivitas akademika.

Dalam safari politik di hari keempat ini, Bamsoet berkeliling di empat kecamatan di Purbalingga yaitu Kaligondang, Bukateja, Purbalingga, dan Kemangkon. Total hingga hari keempat, Bamsoet mendatangi seluruh kecamatan di Kabupaten Purbalingga yang berjumlah 18 kecamatan

Ketua MPR ini menjelaskan, berkaca pada pengalaman Pemilu 2019, maraknya konten black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian mengakibatkan politik menjadi sangat tegang, sehingga suasana persatuan dan kesatuan bangsa juga terancam. Data Indicator Bawaslu melaporkan, pada Pemilu 2019, terdapat 3.655 serangan di media sosial kepada pasangan Jokowi-Maruf Amin, serta 2.499 serangan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga : Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Awasi Pencoblosan di TPS

"Menghadapi Pemilu 2024, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melaporkan pada periode Januari-Juni 2023, dari 1.185 konten hoaks di berbagai platform media sosial, sebanyak 541 di antaranya atau sebanyak 45,7 persen berkaitan dengan politik," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, Kominfo mencatat, hingga awal Desember 2023, konten hoaks politik di berbagai platform media sosial sudah mencapai 161. Ini menunjukkan bahwa media sosial rentan melahirkan kerawanan dalam Pemilu 2024. Terlebih tingkat penetrasi pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 215,63 juta orang atau sekitar 78,19 persen dari total populasi Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa.

Bamsoet berpesan, pesatnya peningkatan penetrasi internet tersebut harus ditunjang dengan peningkatan literasi digital masyarakat. Kominfo melaporkan, Indeks Literasi Digital di Indonesia pada 2022, dari skala 1-5, baru mencapai 3,54. “Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Peningkatan Indeks Literasi Digital akan selaras dengan pencegahan serangan black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.