Dark/Light Mode

Suarakan Pilpres 2024 Sekali Putaran, GSP: Hemat Waktu, Hemat Biaya, Lebih Damai

Senin, 18 Desember 2023 14:01 WIB
M Qodari (Foto: Ist)
M Qodari (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP), M. Qodari, dengan tegas menyampaikan dukungan terhadap ide Pilpres 2024 sekali putaran.

GSP, yang terdiri dari pendukung Jokowi, aktif menyebarkan gagasan ini di seluruh Indonesia.

Qodari menjelaskan tiga argumentasi yang mendasari gerakan ini. Yakni, terkait efisiensi waktu, efektivitas biaya, dan potensi keamanan politik.

"Pertama, hemat waktu. Pilpres sekali putaran hemat waktu karena presiden dan wakil presiden terpilih sudah diketahui pada Februari 2024 dan tidak perlu menunggu sampai dengan Juni 2024," kata Qodari dalam keterangannya, dikutip Senin, (18/12/2023).

Dengan terpilihnya presiden dan wakil presiden baru, kata Qodari, maka para pengambil keputusan dan pelaku ekonomi sudah memiliki kepastian politik dari Februari 2024.

Baca juga : Sukseskan Pilpres 2024, Garda Matahari Siap Menangkan AMIN

“Semua rencana kegiatan dan investasi ekonomi misalnya dapat segera diputuskan dan dilaksanakan,” tambahnya.

Kedua, Qodari menyebut, pilpres sekali putaran dapat menghemat biaya dan anggaran negara.

Sebab, jika putaran kedua diselenggarakan, diperlukan anggaran tambahan sekitar Rp 17 triliun.

Nah, dengan menyelesaikan pemilihan dalam sekali putaran, anggaran ini dapat dikembalikan ke kas negara, dapat digunakan untuk kepentingan rakyat, atau dialokasikan untuk program pemerintah lainnya.

“Seperti, subsidi pupuk, subsidi rumah, subsidi transisi energi hijau, dan bantuan pangan dan tunai yang bersifat ad hoc, atau dialokasikan untuk APBN tahun berikutnya,” bebernya.

Baca juga : Yakin Menang Pilpres 1 Putaran, Gibran: Kami Pastikan, Lampung Paling Tinggi

Terakhir, Qodari menilai, pilpres sekali putaran akan lebih damai dibandingkan dengan dua putaran.

Sebab potensi polarisasi ekstrem seperti yang terjadi di Pilpres 2014, 2019 dan Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, dapat dihindari.

"Polarisasi ekstrilem seperti Pilpres 2014 dan 2019 serta Pilkada Jakarta 2017 berpotensi lahir kembali pada putaran kedua di saat paslon yang bertarung tinggal 2. Polarisasi ekstrem pada saat ini belum terlalu muncul karena paslon masih ada 3,” urainya.

Namun, lanjut Qodari, kondisi akan berubah cepat pada putaran kedua karena akan tercipta kondisi head to head, zero sum game, di antara dua kandidat tersisa.

“Isu-isu primordial seperti ras dan agama akan muncul dan menimbulkan ketegangan yang bahkan mungkin lebih buruk dibanding pilpres 2014 dan 2019,” jelas Qodari.

Baca juga : Prabowo-Gibran Diyakini Menang Pilpres 2024 Satu Putaran, Ini Alasannya

Kondisi obyektif saat ini, kata Qodari, menunjukkan bahwa paslon Prabowo-Gibran menjadi kandidat dengan dukungan suara tertinggi, mencapai 45 persen, menurut beberapa lembaga survei pada awal Desember 2023.

Hanya diperlukan tambahan suara sekitar 6-7 persen agar tercapai kondisi pilpres sekali putaran pada 14 Februari 2024.

Dengan dukungan para pendukung Jokowi di seluruh Indonesia, GSP optimis bahwa target ini adalah suatu hal yang realistis dan dapat dicapai.

"Untuk itu kami melalui Sekretariat Nasional GSP mengundang para pendukung Jokowi di seluruh Indonesia untuk bergabung sebagai relawan GSP. Hubungi kami melalui Agung Setiadi N. (Sekjen) di 085282062951 atau Sekretariat GSP di 08111924131," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.