Dark/Light Mode

Survei Mulai Menempatkan Gerindra Pemenang Pemilu

Rabu, 20 Desember 2023 08:30 WIB
Paparan survei LSI Denny JA. (Foto: Youtube LSI Denny JA)
Paparan survei LSI Denny JA. (Foto: Youtube LSI Denny JA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Naiknya elektabilitas Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membawa dampak positif ke Partai Gerindra. Sejumlah survei mulai menempatkan Gerindra sebagai calon pemenang Pemilu legislatif 2024. Perlahan-lahan, Gerindra mulai menggeser dominasi PDIP yang awalnya digadang-gadang akan menang hattrick.

Naiknya elektabilitas Gerindra hingga menyalip PDIP berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Meskipun selisihnya tipis, Gerindra berhasil menyalip PDIP. Gerindra meraih 19,5 persen, sedangkan PDIP mendapatkan angka 19,3 persen.

"Pertama kali sejak Pileg 2014, PDIP dilampaui Gerindra. Ini temuan menarik ya tentunya pada akhir November hingga awal Desember," kata Hanggoro dalam acara rilis survei bertajuk ‘Akhir Dominasi PDIP 2024?, Selasa (19/12/2023).

Kendati demikian, Hanggoro menegaskan hasil survei hanya potret sementara. Menurutnya, angka masih akan terus berubah hingga menjelang waktu pencoblosan, 14 Februari 2024.

"Apakah dominasi PDIP selama 10 tahun menjadi gagal hattrick atau juara tiga kali Pileg berturut-turut atau justru sebaliknya? Kita lihat nanti, karena data dinamis," tandasnya.

Kendati keok tipis, Hanggoro menyebut, PDIP masih unggul di Jawa, Maluku, dan Papua. Sedangkan Gerindra unggul di Kalimantan dan Sulawesi. Sementara sisa kepulauan lainnya unggul oleh parpol lain.

Kenapa PDIP anjlok, Gerindra naik? Menurutnya, turunnya elektabilitas PDIP dipengaruhi 3 faktor. Yakni, dampak dari serangan PDIP ke Jokowi, polemik penolakan sepak bola dunia U-20, dan buntut penyebutan Presiden sebagai petugas partai.

"Jika tren ini terus berlanjut, dukungan PDIP bisa kembali ke era sebelum Jokowi jadi Presiden," ucap dia.

Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar MPR di Kebumen, Bamsoet Ajak Para Pemuda Sukseskan Pemilu 2024

Sebaliknya, Gerindra berhasil meraup suara pemilih kalangan generasi Z dan milenial yang merupakan suara terbanyak di Pemilu 2024 mendatang. Sedangkan PDIP masih mendominasi pada pemilih di atas usia 50 tahun ke atas.

Secara umum, lanjut dia, pemilih berdasarkan usia ada 4  kategori. Yakni, pemilih di bawah 30 tahun ada 16,5 persen di Gerindra dan PDIP 13,7 persen. Pada usia 30-39 tahun base-nya 21 persen, Gerindra unggul 19,7 persen, PDIP 17,2 persen.

"Kemudian usia 40-49 basenya 27,3 persen, Gerindra 19,1 persen bersaing ketat dengan PDIP 18,7 persen,” papar Hanggoro.

Lebih lanjut, pemilih yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo semakin membesar pilihannya ke Gerindra. Pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi tercatat dari 9,4 persen, kemudian naik menjadi 14,7 persen, hingga sebesar 21,7 persen ke Gerindra.

“Pemilih yang puas pada kinerja Presiden semakin besar pilihannya ke Gerindra,” sebutnya.

Kemudian, faktor personal Prabowo Subianto menurutnya juga memengaruhi pemilih Gerindra meningkat dibandingkan PDIP yang semakin menurun. Terlebih, elektabilitas Prabowo sudah melewati 40 persen.

“Prabowo selain sebagai Capres juga ketua umum partai, ini memberikan dampak elektoral kepada partai Gerindra,” jelas Hanggoro.

Hanggoro menyebut elektabilitas Gerindra yang melampaui PDIP tidak tiba-tiba muncul. Kata dia, memang PDIP sejak Januari hingga Oktober selalu unggul dari Gerindra.

Baca juga : LSI Denny JA Sebut 2 Faktor Elektabilitas Gerindra Menyalip PDIP

"Sejak awal tahun ini mulai dari Januari hingga bulan November terjadi fluktuasi. Tetapi secara umum PDIP sampai Oktober selalu unggul dibandingkan dengan Gerindra," katanya

Adapun survei LSI Denny JA ini dilakukan pada periode 20 November 2023 hingga 3 Desember 2023 dengan total 1200 responden. Metodologi survei yang digunakan yakni melalui multistage random sampling dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Sementara margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan di 95 persen.

Hasil survei LSI Denny JA ini senada dengan Litbang Kompas. Hasil jajak pendapat Litbang Kompas Desember 2023 menunjukkan elektabilitas Gerindra berada di urutan pertama.

Partai politik yang dibentuk Prabowo Subianto itu meraih elektabilitas sebesar 21,9 persen. Sedangkan PDIP hanya 18,3 persen. Raihan suara yang didapati PDIP menurun dibanding hasil survei Litbang Kompas pada Agustus.

Menanggapi hasil survei LSI Denny JA ini,  Ketua DPP Gerindra Sudarto mengaku bersyukur.  Menurutnya kerja keras semua kader, akhirnya mulai menuaikan hasil. "Partai Gerindra mengungguli partai-partai lain berdasarkan hasil survei oleh lembaga survei yang kredibel," sebut Darto.

Hasil ini selaras dengan perolehan elektabilitas Prabowo yang semakin meningkat. Dia bilang, seluruh kader bekerja serius dan selalu bersama rakyat sehingga mendapatkan kepercayaan seluruh kontestasi di Pemilu Serentak 2024.

"Kami optimis partai Gerindra akan menjadi pemenang Pileg yang akan dilaksanakan pada 14 Febuari 2024 nanti," jelas dia, sesumbar.

Apa tanggapan PDIP? Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, hasil survei akan jadi masukan. Kata Djarot, setiap kader akan terus berjuang keras mempertahankan kursi DPR.

Baca juga : Survei LSI Denny JA: Partai Gerindra Kalahkan PDIP, Potensi Menangkan Pileg 2024

"Terima kasih atas hasil survey LSI gratis atas masukannya, kesemuanya sebagai bahan evaluasi untuk semua relawan, simpatisan dan kader partai terus bergerak turun ke bawah," kata Djarot kepada wartawan, Selasa (19/12/2023).

Namun, Djarot meminta publik untuk membandingkan survei LSI Denny JA ini dengan survei lembaga lain. Kata dia, elektabilitas PDIP saat ini jauh lebih besar dalam mayoritas hasil survei.

"Silakan saja, coba lihat lembaga survei yang lain sebagian besar menunjukkan suara PDI Perjuangan jauh lebih besar dari suara partai lain. Kami juga punya hasil survei internal," ungkapnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai masih ada peluang bagi PDIP untuk memperjuangkan semangatnya untuk hattrick. Sebab, temuan survei LSI yang menempatkan Gerindra unggul dari PDIP masih dalam rentang margin of error (MoE).

"Sehingga pergerakan suara tergantung bagaimana Gerinda dan PDIP memanfaatkan masa kampanye ini dengan optimal," tukas Agung.

Walaupun harus diakui, tren kenaikan Gerindra konsisten sejak bulan lalu. Hal ini mengemuka efek ekor jas Prabowo dan Jokowi Effect mengalir deras.

"Sementara di sisi PDIP yang muncul malah sebaliknya karena mesin pemenangan politik di Pilpres tak maksimal bekerja," pungkas dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.