Dark/Light Mode

Literasi Dapat Akselerasi Pembangunan dan Ekonomi

Rabu, 13 Desember 2023 19:13 WIB
Gelar wicara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) Kabupaten Enrekang, Rabu (13/12). (Foto: Dok. Perpusnas)
Gelar wicara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) Kabupaten Enrekang, Rabu (13/12). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Literasi merupakan budaya peradaban modern untuk mengakselerasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa budaya literasi, tidak akan ada percepatan pembangunan berbagai sektor, baik dalam skala domestik maupun nasional.

“Budaya literasi bukan hanya slogan semata, bukan hanya soal baca tulis, tetapi bagaimana kita mengembangkan diri melalui kekuatan pengetahuan,” jelas Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Enrekang, Andi Sapada, pada peluncuran buku Biografi Bupati Enrekang periode 2018-2023, Muslimin Bando, dan gelar wicara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) Kabupaten Enrekang, Rabu (13/12).

Dengan kekuatan pengetahuan melalui pendidikan yang baik, Indonesia akan maju. Pendidikan yang baik dan berkualitas, dinilai Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, terjadi apabila seluruh civitas akademika punya kemampuan membaca dan daya serap pemahaman yang baik. Tidak cukup sampai di situ, tetap diperlukan dukungan melalui regulasi yang diciptakan eksekutif dan legislatif. 

Baca juga : Agus Fatoni Presentasi Keberhasilan Penanganan Karhutla di COP 28

“Fakta menunjukkan, beberapa negara dengan kekayaan alam terbatas tapi menjadi negara industrialisasi yang sangat maju karena ditopang manusia yang berkualitas,” jelas Syarif Bando.

Kemampuan membaca dan memahami makna tersirat dan tersurat dari sebuah bacaan merupakaan inti dari pengajaran Merdeka Belajar. Oleh karena itu, diperlukan guru penggerak dan siswa pembelajar yang baik.

Kabupaten Enrekang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pertanian dan peternakan, utamanya sapi. Sayangnya, masih banyak yang mengolahnya secara tradisional. Belum bisa menambah nilai jual tinggi.

Baca juga : Literasi Fondasi Pembentuk Karakter SDM Menuju Indonesia Emas 2045

“Hasilnya, akan beda jika para peternak maupun petani memiliki banyak pengetahuan dari membaca. Kreativitas dan inovasi bakal jadi faktor pembeda. Nilai jual akan lebih tinggi ketika sudah punya nilai industri,” ujar anggota Komisi X DPR Mitra Fachruddin. 

Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Enrekang Ilham Kadir menerangkan, literasi akan hidup jika menghadirkan peran keluarga sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Di sektor pendidikan, peran sekolah dalam menyediakan bahan bacaan dan peran serta guru dalam mendorong siswa agar memiliki keinginan untuk membiasakan membaca harus dimaksimalkan.

“Ketika Anda berilmu, tanpa menjadi pejabat pun Anda akan dihormati. Karena ilmu hanya bisa didapatkan dengan membaca, menelaah, dan mempraktikannya,” tandas Ilham Kadir.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.