Dark/Light Mode

Survei Galidata:

Elektabilitas Ganjar-Mahfud Puncaki Bursa Pilpres

Kamis, 11 Januari 2024 19:50 WIB
Galidata rilis survei Pilpres di Hotel Tamarin, Jakarta, Kamis (11/1/2024). Foto: Istimewa
Galidata rilis survei Pilpres di Hotel Tamarin, Jakarta, Kamis (11/1/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil survei terbaru lembaga Galidata mencatat, duet Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud menempati puncak dengan elektabilitas sebesar 36,2 persen.

Ganjar Mahfud dikuntit Prabowo-Gibran. Sementara Anies-Muhaimin (AMIN) di posisi buncit.

"Prabowo-Gibran menyusul dengan 33,3 persen dan Anies-Muhaimin dengan 26,1 persen," tutur Bey Arief Budiman, perwakilan peneliti Galidata saat rilis survei di Hotel Tamarin, Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Menanggapi hasil survei tersebut, Pengamat Politik Ray Rangkuti melihat, nampak tidak adan pergerakan signifikan dari pasangan Prabowo-Gibran.

Bisa jadi ini disebabkan oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden yang dinilai stagnan, bahkan menurun.

Baca juga : TPN: Bentuk Badan Siber, Inovasi Ganjar-Mahfud Jamin Keamanan Nasional

"Pertama, pasangan 02 mutlak mengandalkan kinerja Pak Jokowi. Jika Pak Jokowi stabil maka akan meningkatkan elektabilitas 02. Jika turun, maka hasilnya mengikuti," tuturnya.

Ray Rangkuti menekankan, strategi kampanye Pasangan Prabowo-Gibran, seperti branding "goyang gemoy" dan janji susu gratis, mulai kehilangan popularitasnya.

Menurutnya, masyarakat yang terus mendapatkan informasi baru, baik dari kampanye calon legislator maupun media konvensional, semakin cerdas dalam menyikapi substansi kampanye.

Kehilangan keviralan janji kampanye dapat disebabkan oleh pemahaman masyarakat bahwa hal tersebut hanya merupakan upaya branding semata.

"Di tengah masyarakat yang saat ini terus mendapati informasi baru, hilangnya keviralan gemoy dan susu gratis bisa jadi karena masyarakat mulai cerdas," tambahnya.

Baca juga : Ini Visi Ganjar - Mahfud Wujudkan Otonomi Strategis

Selanjutnya, peran gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil dalam menolak politik dinasti juga menjadi catatan Ray Rangkuti. Isu ini mulai bekerja di masyarakat akar rumput.

Perwakilan Galidata, Ibey Arief Budiman menambahkan, hasil surveinya sejalan dengan analisis Ray Rangkuti. Kepuasan terhadap kinerja Presiden dinilai kurang baik, hanya mencapai 57,6 persen.

Beberapa faktor ketidakpuasan masyarakat meliputi masalah lonjakan harga pangan, kesulitan mencari lapangan pekerjaan, kebijakan pendidikan dan kesehatan yang dianggap mahal, serta kontroversi politik dinasti yang melibatkan keluarga Presiden.

Sementara untuk basis daerah, dalam Pemilu nanti, tiga provinsi di Jawa memainkan peran penting. Ganjar unggul di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sementara Prabowo mendominasi di Jawa Barat.

Pada level provinsi, lanjut Ibay, Prabowo unggul sebesar 40 persen di Jawa Barat. Sedangkan di Jawa Tengah, Ganjar memimpin dengan perolehan 43,7 persen.

Baca juga : TPN: Ganjar-Mahfud Perkuat Rantai Pasok Global

Sementara itu, di Jawa Timur, Ganjar-Mahfud memimpin tipis dengan perolehan 37,1 persen. Penekanan pada tiga provinsi di Jawa melibatkan 800 responden tambahan di masing-masing provinsi, dengan Margin of Error di setiap provinsi sebesar 3,2 persen.

Hasil survei ini diharapkan memberikan pandangan yang lebih akurat terkait elektabilitas dan dinamika politik jelang Pilpres 2024.

"Untuk Jatim, Ganjar-Mahfud memimpin tipis dengan perolehan 37,1 persen. Berturut-turut di bawahnya adalah pasangan Anies-Muhaimin dengan 30 persen dan Prabowo-Gibran 27,6 persen. Dengan undecided voters sebesar 5,3 persem, kemungkinan gambaran hasil survei Galidata di Jatim mendekati dinamika saat Pemilu akan sangat presisi," tegas Ibey.

Diketahui, Survei Galidata dilakukan sejak 24 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024, melibatkan 1.200 responden dengan margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95, dengan melibatkan 3.600 responden.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.