Dark/Light Mode

Anies Diancam Ditembak, Polri Gercep Usut Pelakunya

Jumat, 12 Januari 2024 18:27 WIB
Capres Anies Baswedan. (Foto: X Anies Baswedan)
Capres Anies Baswedan. (Foto: X Anies Baswedan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Polri gercep alias gerak cepat menindaklanjuti ancaman penembakan yang ditujukan kepada calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. Korps baju cokelat itu langsung melakukan pendalaman terhadap akun media sosial yang melakukan pengancaman.

“Polri telah melakukan proses pendalaman terhadap akun tersebut,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Meski demikian, kata Truno, sampai saat ini pihak Polri belum menerima laporan atas dugaan pengancaman tersebut dari pihak manapun. "Sejauh ini belum ada laporannya," kata Truno.

Baca juga : Alasan Mitsubishi Tak Bekali XForce Panoramic Roof

Truno mengimbau, masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai.

Seperti diketahui, Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan oleh warganet saat sedang siaran langsung di aplikasi TikTok. Akun medsos Instagram @rifanariansyah, yang diindikasi sebagai pengancam, kini tak bisa ditemukan lantaran diduga dihapus oleh penggunanya.

Menanggapi ancaman terhadap jagoannya, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman tersebut. "Ngeri sekali ini. Karena faktanya kita lihat insiden penembakan terhadap pemimpin negara itu bisa benar-benar terjadi, seperti di Jepang dan Amerika Serikat," kata Sahroni di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Baca juga : Anies Serang Pribadi Prabowo Saat Debat, Pengamat: Publik Tak Suka

Politikus Partai NasDem ini mengatakan, polisi harus memastikan keamanan para calon presiden dan calon wakil presiden, apalagi situasi kampanye mulai memanas. Selaku mitra kerja Polri, Sahroni juga meminta agar kepolisian menyisir segala bentuk ancaman dan provokasi kepada setiap capres-cawapres di dunia maya. Jika dibiarkan, hal itu akan dapat merusak dan memperkeruh suasana menjelang hari pemilihan.

"Jadi, yang bernada ancaman dan provokasi serius terhadap capres-cawapres di medsos agar segera ditindak satu per satu karena ini sudah membahayakan nyawa para pasangan calon. Kalau sekadar kritik pedas, ada sedikit hujat-menghujat, dibuat meme atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi, apalagi ini memang sedang momentum pemilu. Tapi, kalau sudah mengancam, ini harus benar-benar diusut," katanya.

Sahroni berharap, ketegasan dari Polri itu dapat membawa suasana lebih kondusif menjelang hari pemilihan pada 14 Februari 2024. Untuk itu, aparat penegak hukum, khususnya Polri, harus membantu untuk mewujudkannya. 

Baca juga : Anies Dapat Sambutan Meriah Di Sumbar, Relawan Yakin Menang 80 Persen

"Harus saling jaga, saling menahan diri, dan bersuaralah dalam batasan yang ada. Agar situasi dan kondisi menjelang hari pemilihan bisa kita pastikan kondusif," pesannya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.