Dark/Light Mode

Jawab Cak Imin, Nusron Wahid: Umat Mengakui Bu Khofifah NU Tulen

Selasa, 16 Januari 2024 18:55 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (Foto: Fitri/RM)
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (Foto: Fitri/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan warga Nahdlatul Ulama (NU) meyakini Khofifah Indar Parawansa sebagai Nahdliyin sejati.

Hal tersebut dikatakan Nusron merespons pernyataan Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang meragukan ke-NU-an Gubernur Jawa Timur tersebut. Nusron menegaskan, tidak ada pihak yang berhak mengklaim lebih NU dari pihak lainnya.

"Umat NU mengakui kalau Ibu Khofifah itu NU tulen dan selalu bersama umat," kata Nusron, di Jakarta, Selasa (16/1).

"Tidak boleh ada orang yang berhak mengklaim dirinya paling NU, meski yang bersangkutan adalah dzurriyyat (keturunan) pendiri NU," sambungnya.

Baca juga : Debat Cawapres Babak 2, Nusron: Samsul Bakal Bikin Kejutan

Nusron mengatakan, NU bukanlah milik satu golongan tertentu. Sebab, pada hakikatnya, NU adalah jam'iyyah ijtimaiyyah diniyyah (organisasi sosial keagamaan) yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah.

Ia juga menegaskan, kehadiran NU di Indonesia ersifat inklusif, bukan eksklusif. "Siapa pun bisa menjadi NU asal setuju dan menjalankan misi Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah," tutur dia.

Lebih lanjut, Nusron mengatakan, tidak masuk akal bila perbedaan pilihan politik membuyarkan hakikat NU tersebut. Menurutnya, pendapat yang dilontarkan Muhaimin sangat kuno dan usang.

"Masak hanya karena beda pilihan politik dianggap tidak NU? Ini kolot dan kuno," tegasnya.

Baca juga : Sambangi Madiun, Istri AHY dan Srikandi Demokrat Gelar Bakti Sosial

Nusron menjelaskan, setidaknya ada tiga pola dalam NU. Pertama, NU dalam tataran fikrah (pemikiran) yang selalu mengutamakan jalan tengah (tawassuth). Kedua, NU secara ubudiyyah, perilaku ibadah yang tidak kaku dan mengakomodasi budaya dan khazanah lokal.

"Ketiga, NU secara harakah atau gerakan. Setiap langkahnya selalu seimbang atau tawazun untuk kepentingan umat, bangsa dan kemanusiaan," ujar Nusron.

Menurutnya, Khofifah telah mengamalkan ketiga kategori ini. Apalagi, Khofifah juga telah menempuh kaderisasi di tubuh NU, mulai dari Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) hingga Muslimat NU sampai menjadi perempuan pertama yang masuk jajaran PBNU.

Nusron menyebut, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan Muhaimin yang tidak menjalani proses pengkaderan yang panjang seperti Khofifah.

Baca juga : Golkar Tunggu Kejutan

"Malah Mas Muhaimin pengkaderannya hanya PMII. Nggak pernah terlibat ikut kaderisasi formal di NU, karena kebanyakan politik praktis di PKB," tutup Nusron.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.