Dark/Light Mode

Kalau Nggak Ada Gempa Politik

Prabowo-Gibran Diprediksi Bisa Menang Satu Putaran

Rabu, 17 Januari 2024 07:30 WIB
Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)
Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hal ini terpotret dari hasil sur­vei Indonesia Polling Stations (IPS) terkini, terkait bursa Pilpres 2024. Hasilnya, duet Menteri Pertahanan (Menhan) dan Wa­likota Solo itu unggul telak dengan elektabilitas 51,8 persen.

“Jika trend seperti ini terus berlanjut hingga 14 Februari 2024, dalam arti tidak ada gempa politik dengan magnitudo yang tinggi di Tanah Air, hampir pasti Prabowo-Gibran akan menuntas­kan Pilpres 2024 hanya dalam satu putaran saja,” ujar Direktur Riset IPS, Alfin Sugianto, saat merilis survei secara daring, kemarin.

Keyakinan ini, diungkapkan Alfin karena elektabilitas Capres Prabowo telah melewati ambang batas minimal, yaitu di atas 50 persen untuk memenangkan Pilpres dalam satu putaran saja. Sementara, di posisi kedua, ada Anies Baswedan 21,3 persen, Ganjar Pranowo 19,2 persen, dan yang menjawab tidak tahu sebesar 7,7 persen.

Baca juga : Ratusan Relawan Prabowo-Gibran Konsolidasi Menangkan Pilpres 2024 Sekali Putaran

“Ini artinya modal elektoral Anies-Muhaimin maupun Gan­jar-Mahfud untuk mengejar elektabilitas Prabowo-Gibran sangat terbatas,” katanya.

Alfin menganalisa, duet ofen­sif Anies dan Ganjar di debat ketiga Capres menjadi bumer­ang bagi mereka. Para pesaing paslon 02 itu semakin kehilangan simpati publik dan elektabilitas mereka pun kian merosot.

Sementara Capres Prabowo Subianto yang menjadi sasaran serang dalam Debat Capres 7 Januari 2024, justru kian mendu­lang empati publik. Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran se­makin melesat.

Baca juga : Relawan AMIN Kabupaten Pati Optimistis Menang Satu Putaran

Rontoknya elektabilitas pa­sangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD, menurut analisis IPS, memiliki korelasi dengan Debat Capres 7 Januari 2024. Secara mengejutkan, seolah terjadi kolaborasi antara Anies dan Ganjar untuk menjalankan strategi serangan total terhadap capres Prabowo Subianto.

Hasilnya, duet ofensif kedua capres itu justru menjadi bu­merang. Tingkat antipati publik terhadap Anies dan Ganjar se­makin meningkat. Sementara, gelombang simpati publik ter­hadap Prabowo justru menguat.

“Ketika IPS melakukan sur­vei pasca debat, terkonfirmasi dengan tegas, elektabilitas Anies-Muhaimin cenderung menurun dan Ganjar-Mahfud semakin terbenam di posisi juru kunci. Pada saat yang sama, pasangan Prabowo-Gibran yang terus di­hujani serangan dan kritik malah kebanjiran simpati publik luas,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.