Dark/Light Mode

Luhut Ingatkan, Keberlanjutan Adalah Kunci, Bukan Perubahan-Perubahan

Sabtu, 3 Februari 2024 16:00 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram)
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya aspek keberlanjutan dalam pembangunan Indonesia.

Sebab menurutnya, berbagai kebijakan Presiden Jokowi yang saat ini telah memperlihatkan hasıl baik seperti tingkat inflasi yang di bawah 3 persen, surplus ekspor 44 bulan berturut-turut dan meningkatnya cadangan devisa harus dilanjutkan. Begitu juga hilirisasi.

"Ini tidak mungkin selesai di zaman Pak Jokowi dan di zaman Presiden yang akan datang. Karena itu, kontinuitas menjadi kunci. Keberlanjutan menjadi kunci. Bukan perubahan-perubahan,” kata Luhut via reels Instagram, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga : Prabowo Ingatkan Pendukung Tak Lengah dan Waspada Perusakan Surat Suara

Menurutnya, jika kita memilih opsi perubahan atau tidak dilanjutkan, itu sama saja dengan memulai dari nol lagi. Berdasarkan pengalamannya selama 10 tahun menjadi pembantu Presiden, Kepala Staf Presiden, dan sebagai menteri berbagai jabatan, itu bukan perkara gampang.

"Yang ngomong-ngomong begitu, itu hanya omong-omong saja. Coba dilakukan,” cetusnya.

Luhut mengaku sudah menawarkan agenda keberlanjutan kepada para capres 2024. Namun, menurutnya, yang memberikan respons sangat positif dan langsung dengan langkah-langkahnya, hanya Prabowo.

Baca juga : Ketemu 4 Mata Dengan Sri Sultan, Mentan Bahas Ekonomi Dan Pertanian

Beberapa kali Luhut mengajak diskusi, Prabowo datang. Mantan Danjen Kopassus itu juga mengirim tim untuk berdiskusi dengan tim Luhut. Singkat kata, Prabowo setuju dilanjutkan.

“Kita perlu Presiden yang paham dengan ini, dan mau melakukan ini. Jangan pula nanti diubah, ganti yang lain. Untuk hilirisasi seaweed (rumput laut) saja, kita riset minimal 4 tahun. Kalau mau dibongkar lagi, kapan kita mau maju. Ingat, bonus demografi kita hanya berjalan sampai tahun 2030. Setiap tahun kita lengah, kıta akan kehilangan momentum," beber Luhut.

"Ini akan menyulitkan kita keluar dari middle income trap. Dan tidak bisa menjadi high income country atau mencapai 10 ribu dolar AS per kapita. Itu trajectory yang kami lihat sampai 2030,”  tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.