Dark/Light Mode

Ceritakan Riwayat Bani Makhzum

Mahfud Sampaikan Pentingnya Pemimpin Tegakkan Hukum

Jumat, 9 Februari 2024 18:00 WIB
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD dalam Istighosah Akbar di Alun Alun Kaum, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024). Foto: Istimewa
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD dalam Istighosah Akbar di Alun Alun Kaum, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW ketika didatangi keluarga Bani Makhzum. Makhzum meminta anaknya yang klepto tidak dihukum karena akan membuat malu keluarganya.

Bahkan, ia menuturkan, Bani Makhzum bersedia mengganti 10 kali lipat berapapun yang dicuri anaknya. Hal itu dilakukan demi menghindari aib keluarga mereka yang terpandang, terhormat dan kaya raya di Madinah.

Tegas, Nabi Muhammad menerangkan hancurnya bangsa-bangsa dan negara-negara besar masa lalu karena ketika ada orang kecil bersalah langsung dihukum. Tapi, ketika ada orang besar bersalah minta tidak dihukum. Maka, hukum tumpul ke atas, tajam ke bawah.

Baca juga : Cek Kesiapan Pemilu di Jeddah, Wapres Tegaskan Pentingnya Pemilu Jurdil

Nabi Muhammad menyampaikan, kalau negaramu ingin selamat tegakkan hukum dengan baik karena kalau hukum tidak ditegakkan negaramu hanya menunggu kehancurannya.

"Sehingga, Nabi lalu berkata demi Allah, jangankan hanya anaknya Bani Makhzum, anak saya sendiri saja kalau mencuri saya potong tangannya. Siti Fatimah kalau mencuri saya potong tangannya," kata Mahfud dalam Istighosah Akbar di Alun Alun Kaum, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024).

Nabi, lanjut Mahfud, menjelaskan itu harus dilakukan karena hukum. Menurut Nabi, ketika hukum tidak ditegakkan negara ini hanya menanti kehancurannya seperti negara-negara dan negara-negara besar masa lalu.

Baca juga : Menangkan Ganjar-Mahfud, PP Polri Siap Gunakan Strategi Bimastral

Maka itu, ia mengingatkan, jika ingin memilih pemimpin, pilih dia yang bisa menyelamatkan Indonesia dari kehancuran membersihkan kleptokrasi. Pilih pemimpin yang adil dan yang bisa menegakkan hukum dengan benar.

"Karena kalau dari penegakan hukum dengan benar, misalnya korupsi dihapus kita dapat berapa, bagi ke rakyat untuk usaha, umkm, petani, nelayan, orang miskin yang tidak bisa sekolah, yang tidak punya uang," ujar Mahfud.

Mahfud mengingatkan, cara mengatur pemerintah seperti itu sudah ada dalam Alquran dengan begitu rinci.

Baca juga : Debat Terakhir Capres, Prabowo Pemimpin Merangkul, Bukan Memukul

Ia menambahkan, Sayyidina Ali sempat pula menyebut negara-negara akan kuat jika diperintah dengan adil. Apalagi, ia merasa, sudah banyak kejadian pemerintah jatuh dikarenakan ketidakadilan.

Karenanya, Mahfud mengajak masyarakat memilih siapapun yang dirasa bisa menegakkan hukum agar terhindar dari kleptokrasi.

"Mari kita, mumpung pemilu ini, pilih pemimpin-pemimpin yang benar. Siapa sajalah tidak harus Ganjar-Mahfud," kata Mahfud.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.