Dark/Light Mode

Yusril: Berita Korupsi Pembelian 12 Pesawat Mirage Qatar Itu Hoax Terbesar

Jumat, 9 Februari 2024 22:41 WIB
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra (Foto: Instagram)
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra membantah seluruh isi pemberitaan Meta Nex yang berjudul "Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation" edisi Jumat (9/2/2024).

Dalam pemberitaan itu, Prabowo disebut terlibat kasus dugaan korupsi dan penyuapan senilai 55,4 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 866,03 miliar terkait  pembelian 12 pesawat jet tempur Mirage 2000-5 bekas dengan pemerintah Qatar.

Uang itu disebut-sebut dijadikan modal Prabowo maju ke Pilpres 2024.

Berita itu kemudian dikutip oleh berbagai media di Tanah Air.

Baca juga : Andritany Masih Pede Persija Masuk 4 Besar

"Berita tersebut adalah hoax terbesar yang dilakukan media asing, jelang pencoblosan tanggal 14 Februari. Berita hoax tersebut adalah sebuah pembusukan politik,” tegas Yusril, yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Jumat (9/2/2024).

Yusril menjelaskan, pembelian pesawat bekas dengan Qatar itu tidak pernah dilaksanakan, karena keterbatasan anggaran negara. Sekalipun perjanjian telah disapakati. “Tidak ada penalti apa pun kepada pemerintah RI akibat pembatalan itu,” jelasnya.

Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia itu merinci, pemerintah Qatar memang menginginkan Indonesia membeli pesawat bekas tersebut secara tunai. Namun, pemerintah Indonesia ingin membelinya dengan cara kredit.

“Karena itu, kita menggunakan agen perusahaan dari Republik Ceko. Namun, karena keterbatasan anggaran kita, pembelian dengan cara utang pun akhirnya tidak jadi dilaksanakan,” tegas Yusril.

Baca juga : Demix Berikan Solusi Pengaplikasian Perekat Tile Big Slab di Indonesia

Dia juga membantah berita soal investigasi yang dilakukan Badan Anti Korupsi Uni Eropa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, terkait pembelian pesawat bekas tersebut.

Yusril mmemastikan, tidak ada pemeriksaan apa pun terhadap Prabowo.

“Kalau investigasi itu ada, maka pihak Qatar dan agen dari Ceko akan lebih dulu diinvestigasi. Tetapi, hal itu tidak terjadi. Penulis berita Jhon William dan media yang memberitakannya bukanlah media mainstream, yang kredibilitas pemberitaannya dapat dipercaya. Pemberitaan dari media mainstream di luar negeri terkait hal tersebut, ternyata tidak ada,” beber Yusril.

Dia mengimbau seluruh masyarakat Indonesia, agar tidak begitu saja mempercayai berita yang sumbernya tidak kredibel.

Baca juga : Pengusaha Logistik Minta Aturan Pembatasan Saat Nataru Direvisi

Yusril mengajak seluruh masyarakat tetap tenang, dan tidak terpengaruh dengan pemberitaan-pemberitaan yang berisi pembusukan politik.



 "Tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran kini begitu tinggi. Pasangan ini diprediksi akan menang. Karena itu, pembusukan politik mulai diembuskan untuk merusak kredibilitas Prabowo,” ujar Yusril.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.