Dark/Light Mode

Inggris Dukung RI jadi Anggota CPTPP

Airlangga Bidik Pasar Ekspor Amerika Latin

Senin, 4 Maret 2024 07:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian airlangga Hartarto. DWI PAMBUDO / RM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian airlangga Hartarto. DWI PAMBUDO / RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah tertarik bergabung menjadi anggota perjanjian dagang Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Jika diterima, Indonesia akan lebih mudah melakukan ekspor ke negara-negara Amerika Latin.

Langkah itu perlu diambil setelah Indonesia dipastikan berpotensi besar menjadi ang­gota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) atau Organisasi Ker­ja Sama dan Pembangunan Ekonomi,

Ketertarikan Indonesia ber­gabung dengan CPTPP atau Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik saat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Har­tarto menggelar pertemuan dengan Menteri Inggris untuk Indo-Pasifik Anne-Marie Tre-velyan. Keduanya membahas kerja sama strategis.

Baca juga : Banyak Pelajar Takut Laporin Kasus Bullying

Airlangga mengungkapkan, dalam pertemuan itu, Pemerintah Inggris menyatakan akan mendukung upaya Indonesia menjadi anggota OECD.

Selain itu, dalam pertemuan itu, kedua menteri membahas berbagai kerja sama lainnya. Antara lain bidang kesehatan dan produk farmasi dan perta­nian. Termasuk pengembangan komoditas kelapa sawit yang berkelanjutan, sektor maritim dan perikanan.

Airlangga juga mengatakan, Inggris mendorong Indonesia menjadi anggota CPTPP. Untuk diketahui, Inggris telah men­jadi anggota ke-12 CPTPP pada pertengahan tahun lalu.

Baca juga : Inter Milan Vs Genoa, Sejarah Baru Simone Inzaghi

“Jika Indonesia jadi ber­gabung ke dalam CPTPP, dapat dimanfaatkan untuk mening­katkan perdagangan, investasi, serta kerja sama teknis dengan negara mitra kawasan lain­nya,” kata Airlangga, seperti keterangan yang diterima, Minggu (3/3/2024).

Airlangga memastikan men­jadi anggota CPTPP akan memberikan keuntungan bagi Indonesia. Sebab, selama ini In­donesia sulit melakukan ekspor ke negara-negara Amerika Latin, salah satunya Meksiko.

Ada beberapa hambatan, di antaranya kuota ekspor dan masalah pajak bea masuk yang tinggi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.