Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ayah Tertangkap KPK

Ketua DPD Golkar Kota Bekasi Redup

Minggu, 15 Mei 2022 07:45 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari. (Foto: Istimewa)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah mengatakan, nama Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari, tak diperhitungkan dalam bursa calon Wali Kota Bekasi.

Menurut dia, hilangnya nama Ade dari radar calon Wali Kota Bekasi di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2024, disebabkan tertangkapnya sang ayah, Wali Kota Bekasi non aktif, Rahmat Effendi, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Pasca penangkapan sang ayah oleh KPK, Ade hanya seorang politisi kosong alias tak memiliki kematangan dalam berpolitik. Kapasitas dan kapabilitasnya sangat rendah, sehingga sulit bersaing dengan calon kandidat lain di Pilkada 2024. Sekarang, sudah nggak ada lagi istilah like father like son,” ujar Iskandarsyah melalui keterangan tertulisnya, kemarin.

Baca juga : Hasil Pertanian Kena Pajak, Para Petani Teriak

Ia menambahkan, meredupnya nama Ade juga semakin melambungkan nama calon terkuat dalam daftar Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. Saat ini, lanjut dia, Tri Adhianto diuntungkan dengan posisinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi. “Ia dapat memanfaatkan fasilitas jabatan yang dipengangnya saat ini,” cetus dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kontestasi perebutan kursi Wali Kota Bekasi tak bisa dilepaskan dari dominasi dua partai, yakni Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Ke depan, ia meyakini, dominasi kedua partai tersebut akan tetap memeriahkan Pilkada Kota Bekasi, karena keduanya memiliki posisi sama kuat.

“Kita tak bisa melepaskan sejarah kepemimpinan Kota Bekasi, yang didominasi oleh dua partai. Pada Pilkada 2024, dominasi kedua parpol itu masih kuat untuk mengisi kursi kepala daerah periode mendatang,” jelas dia.

Baca juga : Berbagi Ke Sesama, BAZNAS Gelar Kongkow Bareng Musisi Top

Berdasar sejarah tersebut, ia menyarakan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan DPD Partai Golkar Kota Bekasi memunculkan kader yang lebih mumpuni untuk dicalonkan pada Pilkada 2024. Jika tidak, kata dia, Partai Golkar akan kalah dalam kontestasi dan kehilangan kursi Wali Kota Bekasi.

“Soal siapa sosoknya, saya juga tidak tahu. Tapi, kalau melihat kondisi internal Partai Golkar, saya kira posisi Ketua DPD Kota Bekasi diambil alih kubunya, Nofel. Saya kira, beliau lebih layak dicalonkan sebagai kandidat Wali Kota dari Partai Golkar,” tandasnya.

Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Dariyanto menegaskan, pihaknya akan tetap mengusung Ade Puspitasari sebagai calon Wali Kota Bekasi pada Pilkada mendatang. Pasalnya, Partai Golkar telah memiliki pengalaman dan memenangkan kontestasi Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 di Kota Bekasi.

Baca juga : Ditangkap KPK, Bupati Bogor Ade Yasin Diduga Terima Suap

“Hari ini, Golkar tetap optimis dalam perolehan suara pada di Pileg 2024. Sebab, Golkar dikenal sebagai partai mengandalkan tokoh sentral, sehingga saya yakin masih mempunyai peluang untuk memenangkan Pileg mendatang. DPD Golkar Kota Bekasi yang di nahkodai Ade Puspitasari juga makin hari makin matang,” jelas dia. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.