Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Petahana Punya Modal Besar Menang Pilkada

Senin, 24 Agustus 2020 08:18 WIB
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di masa Pandemi Covid-19, metode dan strategi kampanye calon dalam Pilkada 2020 akan banyak berubah dari pilkada sebelumnya. Ini tentu akan menguntungkan petahana, karena memiliki modal cukup untuk menang meski di tengah pandemi. 

Petahana saya pikir nggak perlu terlalu grasa-grusu lagi. Sebenarnya apa dia lakukan ke masyarakat adalah sebagai kampanye yang sudah berlangsung lima tahun. Jadi nggak terlalu berat kerja politiknya,” kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Pelihara Merpati Cukup Menjanjikan

Jika kinerja petahana selama menjabat buruk atau tidak memenuhi harapan masyarakat, tentu akan menjadi tugas berat bagi timnya untuk menang kembali. “Jika kinerja bagus dan masyarakat suka pasti menang lagi. Kalau tidak, mungkin peluang bagi penantang untuk menggeser petahana,” ujarnya. 

Metode kampanye sacara virtual diyakini Pangi sangat terbatas, sehingga para calon akan kesulitan menjangkau masyarakat untuk meyakinkan atau menarik simpatiknya. “Kampanye virtual tentu saja terbatas, jangkauannya belum efektif, terutama di daerah terbatas sinyal internetnya,” jelasnya. 

Baca juga : Angkasa Pura II Sukses Gairahkan Penerbangan Saat Covid-19

Menurut Pangi, kampanye dengan cara konvensional yakni menemui pemilih adalah metode kampanye tetap menjadi pilihan para calon nantinya. Sebab, para calon dan pemilih bisa saling berinteraksi dan bertukar pikiran sambil mengambil hati pemilih. “Kampanye berkualitas adalah tatap muka, datang menemui, menyapa dan menyalami konstituen secara langsung, lebih punya dampak dan efektif pengaruhnya ketimbang lewat virtual,” tegasnya. 

Serangan udara melalui medsos, lanjut Pangi dinilai akan buang-buang waktu dan tidak mendapatkan meningkatkan peluang kemenangan di Pilkada 2020. “Misalnya serangan udara via medsos belum tentu efektif. Setiap daerah punya kasus berbeda-beda. Jadi para calon harus menentukan cara atau strategi jitu dan itu pasti berbeda-beda. Bukan saja pada wilayah tapi dari beberapa wilayah tentu treatment-nya berbeda-beda pula,” pungkasnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.