Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Riset I2: Ini 10 Pilkada Paling Ramai Disorot Media Massa

Minggu, 27 September 2020 09:26 WIB
Pilkada 2020/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Pilkada 2020/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pilkada Serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendapat perhatian khusus dari media massa. Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak kecerdasan buatan (AI), mencatat, sepanjang 20 Juni-20 September 2020, total pemberitaan mencapai 203.402 soal Pilkada 2020 yang akan dihelat di 270 daerah di Tanah Air, 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

"Dari 270 daerah yang akan menggelar Pilkada, sebanyak 10 daerah mengisi 40 persen pemberitaan di media online. Sedangkan 260 daerah lainnya, ada dalam 60 persen dari total berita Pilkada," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang, saat memaparkan hasil risetnya bertajuk "Pilkada Serentak Teramai di Media Mainstream", Minggu (25/9).

10 Pilkada Teramai

Indonesia Indicator mencatat ada 10 Pilkada yang paling ramai diberitakan media online. Menurut Rustika, Pilkada Kota Solo dan Pilkada Kota Medan menjadi dua daerah yang paling disorot media online. "Berpartisipasinya Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Surakarta dan Bobby Nasution di Pilkada Medan, mendorong pemberitaan di kedua daerah pilkada tersebut," ungkap Rustika.

Pilkada Kota Solo menjadi Pilkada Teramai nomor pertama dengan 13.693 berita. Selain membahas sosok Gibran, kata Rustika, media juga menyoroti sosok penantang Gibran-Teguh Prakosa di Pilkada Solo, mulai dari isu melawan Kotak Kosong, hingga akhirnya Gibran–Teguh ditantang oleh pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo). Bajo mencetak sejarah di Pilkada Solo karena maju dari jalur independen atau perseorangan. Bagyo-FX Supardjo dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Surakarta setelah berhasil mengumpulkan syarat dukungan sebanyak 38.831 dukungan.

Baca juga : Pengamat: Tak Usah Maju Pilkada Kalau Uang Pas-pasan

Sedangkan, Pilkada Kota Medan berada di posisi kedua dengan 11.414 berita. Menurut Rustika, Pilkada Kota Medan juga banyak diliput media dikaitkan dengan adanya sosok menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, sebagai calon wali kota Medan. Bobby akan berpasangan dengan Aulia Rachman, melawan pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.

Ramainya pemberitaan menyangkut pilkada Surakarta dan Medan juga menunjukkan adanya atensi masyarakat dari berbagai wilayah tersebut, baik menyangkut antusiasme masyarakat atas kandidat-kandidatnya hingga soal polemik yang berkembang. Menurut Rustika, era digital memungkinkan adanya keterbukaan informasi, sehingga meskipun pilkada dilakukan di Solo maupun Medan, isunya diberitakan di berbagai media lokal hampir merata di seluruh Indonesia.

“Hal ini cukup unik, karena belum tentu berlaku untuk pilkada di kota-kota lainnya. Yakni, isu pilkada di satu daerah turut diberitakan di media lokal daerah lainnya dengan sangat massif. Pengaruh nama Jokowi menjadi salah satu penggerak isunya,” ungkap Rustika.

Pilgub Sumatera Barat berada di posisi ketiga yang banyak mendapat sorotan media dengan 10.194 pemberitaan. Isu ini juga meningkat tajam berkaitan dengan adanya polemik dan dinamika politik yang terjadi di sana. "Sorotan media mengarah pada kontestasi empat Paslon Pilkada, polemik pernyataan Negara Pancasila, hingga ditetapkannya Indra Catri sebagai tersangka ujaran kebencian. Indra Catri berpasangan dengan Nasrul Abit dan diusung partai Gerindra," ujar Rustika.

Posisi keempat Pilkada Teramai di media massa ditempati Pilwakot Surabaya dengan 9.905 berita. Menurut Rustika, Pilwalkot Surabaya banyak diwartakan media terkait kontestasi paslon Pilkada hingga teka teki suksesor Tri Rismaharini di Pilkada Surabaya. Sedangkan Pilkada Teramai kelima ditempati Pilwalkot Makassar dengan 9442 berita.

Baca juga : Doni Minta Peserta Pilkada Patuhi Protok Kesehatan

Peringkat keenam hingga ke-10 Pilkada Teramai yang disorot media massa masing-masing ditempati oleh Pilwalkot Tangsel dengan 6.605 berita, Pilgub Jambi 6.262 berita, Pilgub Kalteng 5.014 berita, Pilgub Sulawesi Utara 4.950 berita dan Pilwalkot Depok dengan 3.198 berita.

Isu Kesehatan

Antusiasme pilkada diwarnai dengan dinamika dukungan dan koalisi pada saat pilkada. Optimisme parpol-parpol untuk memenangkan kontestasi di daerah menjadi isu terbesar dalam pemberitaan soal pilkada. Menurut Rustika, media memberikan atensi soal dukungan dan koalisi parpol sepanjang tiga bulan terakhir yakni Juni-September 2020. Pemberitaan terkait isu ini mencapai 30 persen dari 202.069 berita Pilkada atau sekitar 60.065 berita.

Partai pemenang pemilu 2019, yakni PDI Perjuangan paling banyak diberitakan, mulai dari pengumuman rekomendasi DPP PDI Perjuangan yang dilakukan beberapa tahap, dan terutama adalah masuknya nama-nama popular seperti Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution. Selain itu, media juga banyak memberitakan soal antusiasme para calon yang akan berlaga pada Pilkada Serentak 2020.

Selain antusiasme, masalah Protokol Kesehatan dan penyelenggaraan pilkada merupakan isu terbesar berikutnya. Isu ini sangat sensitif di kalangan masyarakat. Kepedulian dan kekhawatiran masyarakat atas penyelenggaraan pilkada di tengah kurva Covid-19 yang tengah meningkat menjadi perhatian media. Sementara isu lainnya yang banyak disampaikan media adalah euforia dan perhelatan pada saat pendaftaran calon, anggaran pilkada, kotak kosong, dan polemik politik dinasti.

Baca juga : Besok, Timnas Indonesia U-19 Siap Hadang Arab Saudi di Kroasia

Terkait pada Protokol Kesehatan, media juga memframingnya sebagai salah satu peta kerawanan pada saat pilkada. Isu ini disuarakan sejumlah masyarakat sipil yang merasa Pilkada berpotensi menjadi ancaman kluster baru, terutama karena banyaknya peserta maupun penyelenggara yang positif Covid-19. Pemberitaan terkait isu protokol kesehatan ini mencapai 22 persen atau sekitar 43.922 berita. Isu semakin meninggi dengan adanya sorotan soal pelanggaran protokol kesehatan saat pendaftaran paslon, petugas KPU, Bapaslon, dan saat Ketua KPU dan Komisioner KPU positif Covid, yang kemudian sempat memunculkan tekanan penundaan pilkada karena dikhawatirkan akan menjadi kluster jumbo. "Isu SARA juga menjadi perhatian, karena mulai munculnya penggunaan narasi terkait isu agama dan rasial dalam Pilkada," kata Rustika.

Isu SARA sebagai masalah kerawanan Pilkada mendapat atensi media dengan 9.434 berita. Selain itu, media juga menyoroti isu politik uang dengan 5.574 berita. Netralitas ASN pada Pilkada juga mendapat sorotan dengan 4.494 berita dan isu hoaks Pilkada sebanyak 3.579 berita. Di antara semua isu tersebut, Rustika memberikan penekanan pada soal Protokol Kesehatan, hoaks, dan Isu SARA atau politik identitas. Antisipasi hoaks dan serangan masif melalui dunia siber perlu menjadi perhatian. “Hal lainnya yang tak kalah pentingnya adalah bahwa, pemerintah, aparat, penyelenggara, dan masyarakat punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga kondusivitas penyelenggaraan pilkada demi melangsungkan demokrasi yang bersih dan jujur, dengan tetap menjaga Protokol Kesehatan,” tegas Rustika. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.