Dark/Light Mode

Gerindra: Pilgub Sumbar Harga Mati

Jaga Marwah Prabowo, Kader Jangan Pelesiran Ke Luar Kota

Jumat, 13 November 2020 06:04 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) makin fokus memenangkan Pemilihan Gubernur Sumatera Barat (Pilgub Sumbar) 2020. 

Kemenangan pasangan calon (paslon) Nasrul Abit-Indra Catri (NA-IC) merupakan harga mati buat Gerindra. Demi menjaga marwah Prabowo Subianto. 

“Sumatera Barat merupakan halaman depan Gerindra. Semua kader partai harus habishabisan memenangkan paslon NA-IC,” kata Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco dalam Rapat Konsolidasi Daerah Pemenangan Pilkada Serentak 2020 di Hotel Axana, Padang, kemarin. 

Menurutnya, pemenangan NA-IC adalah marwah Prabowo. Semua harus bergerak. “Perang ini harus dimenangkan,” tegas Wakil Ketua DPR ini. 

Dia menegaskan, semua kader harus solid. Tidak main-main dan mementingkan ego pribadi. Bahkan, Sufmi melarang kader, terutama anggota Dewan dari Gerindra pelesiran ke luar kota mulai hari ini hingga selesai Pemilihan Gubernur. 

“Jangan ada ego pribadi. Saya minta anggota DPRD bergerak. Jangan mutar-mutar nggak jelas. Kawan-kawan harus ada di titik pertempuran, bergerak sampai ke kampung-kampung, door to door,” tuturnya. 

Menurut pria asli Palembang ini, kemenangan NA-IC merupakan semangat bagi Gerindra. Sebaliknya, kekalahan NA-IC akan meredupkan semangat juang Gerindra se-Indonesia. 

Baca juga : Pemerintah Pisah Lokasi Pengungsian Kebakaran

“Marwah Probowo harus kita jaga. Dua kali masyarakat Sumbar mengamanahkan Pak Prabowo saat maju di Pilpres. Dukungan itu harus kita jaga,” ujarnya. 

Sedangkan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, warga Sumbar dua kali memberikan kepercayaan kepada Prabowo. 

Menurut mantan Calon Wakil Presiden (Cawapres) ini, kepercayaan harus dipertahankan dengan cara melayani, membela, dan hadir di tengah-tengah masyarakat Sumbar. 

“Apalagi saat pendemi ini, kita harus hadir. Berikan bantuan tanpa administrasi berbelit-belit. Saat inilah Gerindra hadir dan itulah yang membuat NA-IC dipilih,” kata Sandiaga. 

Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade menyampaikan, waktu pencoblosan makin dekat. Gerindra sebagai pemenang Pemilu di Sumbar mempertaruhkan segalanya untuk kemenangan paslon NA-IC. 

“Ketua DPC jangan ada lagi yang meninggalkan Sumbar. Kita harus memenangkan Pilgub Sumbar,” tutupnya. 

Sebelumnya, Andre Rosiade meragukan hasil survei Poltracking Indonesia untuk Pilgub Sumbar 2020. 

Baca juga : Bupati Maluku Tenggara Komit Terus Bangun Perbatasan

Menurutnya, hasil survei lembaga besutan Hanta Yuda itu hanya upaya membangun opini untuk salah satu paslon. 

Diketahui, hasil survei Poltracking Indonesia pada periode 19-23 Oktober 2020 menyebutkan, elektabilitas paslon Gubernur-Wagub Sumbar Mulyadi-Ali Mukhni sudah mencapai 49,5 persen. 

Sementara paslon petahana Nasrul Abit-Indra Catri 21,3 persen, Mahyeldi-Audy 17,1 persen, dan Fakhrizal-Genius Umar 6,2 persen. 

Survei Poltracking Indonesia itu mengambil 1.200 responden sebagai sampelnya. Sedangkan margin of error survei ini adalah plus minus 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Andre mengatakan, partainya tidak menganggap serius hasil survei Poltracking Indonesia yang menyatakan elektabilitas Mulyadi-Ali Mukhni mencapai 49,5 persen. 

Alih-alih dijadikan warning bagi Gerindra karena mengusung Nasrul Abit-Indra Catri, Andre justru menilai, survei Poltracking Indonesia itu hanya upaya membangun opini kepada salah satu paslon, karena dirilis dekat hari pencoblosan. “Seakan-akan Mulyadi-Ali Mukhni menang Pilgub Sumbar,” ujarnya. 

Andre mengingatkan, hasil survei Pilgub Sumbar itu merupakan pertaruhan besar bagi lembaga survei bersangkutan. 

Baca juga : Libur Panjang, Warga DKI Tolong Jangan Ke Luar Kota

Menurutnya, bila hasil survei itu meleset dari fakta, maka reputasi lembaga survei itu pasti akan turun. 

“Tentunya, ini akan sangat memengaruhi reputasi Poltracking di masa depan, andai angka yang didapat di bawah 49,5 persen dan Mulyadi kalah,” jelasnya. 

Bahkan Andre menyatakan, akan menyiarkan hasil survei Poltracking Indonesia itu secara masif bila hasil Pilgub Sumbar nanti meleset. 

“Tentu hasil dirilis setidaktidaknya mendekati hasil asli. Ingat, ini pertaruhan bagi Poltracking. Meleset, maka risiko ditanggung sendiri dan akan kami umumkan,” tandasnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.