Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Investor Besar Wajib Kawin Dengan UMKM

Sabtu, 6 Februari 2021 06:34 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Investor Besar Wajib Kawin Dengan UMKM

RM.id  Rakyat Merdeka - Perhatian pemerintah kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tak bisa dipandang sebelah mata. UMKM yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, terus digenjot untuk naik kelas. Diupayakan bisa masuk rantai produksi global.

Inilah yang mendorong Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerbitkan aturan baru. Setiap investor besar, kini wajib kawin dengan UMKM. Pemerintah akan terus berupaya membangun ekosistem yang kondusif, agar perkawinan tersebut langgeng dan hubungan saling menguntungkan dapat terjalin dengan baik. 

Bagaimana konsep tersebut dapat meningkatkan mutu UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, mari kita simak petikan wawancara Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan wartawan Rakyat Merdeka, Nur Rochmannudin. 

Baca juga : Komite Mahasiswa Indonesia Yakin, Listyo Jadi Calon Kapolri Karena Kualitas

Kinerja BKPM pada tahun 2020, patut diapresiasi. Realisasi investasinya sukses melebihi target. Padahal, masih dalam situasi pandemi Covid-19. Ini luar biasa. Bagaimana itu bisa terjadi?

Harus diakui,  2020 merupakan tahun yang paling berat pasca reformasi. Hampir semua negara merevisi target perekonomiannya, termasuk target investasi. Awalnya, target investasi Indonesia Rp 866 triliun. Karena pandemi, dipangkas jadi Rp 817 triliun.

Alhamdulillah, atas kerja keras tim BKPM, realiasi investasi terlampaui sebesar Rp 826 triliun. Tercapai 101,1 persen. Atau naik 2,1 persen dari pencapaian tahun 2019.

Baca juga : Dorong Investasi Berkualitas, BKPM Wajibkan Investor Besar Bermitra Dengan UMKM

Sukses ini menjawab keraguan sejumlah pihak, yang meramal investasi pada tahun 2020 akan drop akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan. Malah, waktu itu ada yang bilang  realisasi investasi nggak mungkin lebih dari Rp 700 triliun. Tapi  alhamdulillah, faktanya tidak seperti itu. Kami mencoba unyuk fokus dan mendobrak setiap tembok ketakutan. Alhamdulillah, bisa. 

Dari capaian investasi itu, mana yang lebih mendominasi? Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) atau Penanaman Modal Asing (PMA)?

Dalam sejarah, sepertinya ini belum pernah terjadi. Kontribusi PMDN dan PMA nyaris imbang. Komposisinya 50,1 persen dan 49,9 persen. Jadi, bisa dibilang, peran PMDN sangat luar biasa sekali.

Baca juga : Kemenkop UKM Rinci 6 Indikator Strategis Roadmap Koperasi Dan UMKM Hingga 2024

Untuk PMA, beberapa lembaga keuangan dunia mengatakan bahwa Foreign Direct Investment turun sampai 30-40 persen. Tapi, Indonesia tidak lebih dari 10 persen. Artinya kepercayaan terhadap Indonesia masih terjaga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.