Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dubes RI Untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun

Diplomasi Tempe Di Negeri Tirai Bambu

Minggu, 7 Februari 2021 07:30 WIB
Dubes RI Untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun Diplomasi Tempe Di Negeri Tirai Bambu

RM.id  Rakyat Merdeka - Diplomasi budaya dengan menggunakan makanan sebagai sarana memperkuat brand awareness bangsa atau gastrodiplomasi, kini makin menunjukkan perannya dalam memperkuat potensi budaya kuliner Indonesia.

Sebagai soft-power diplomacy, gastrodiplomasi menjadi instrumen untuk menciptakan pemahaman lintas budaya, yang mampu meningkatkan relasi dan kerja sama internasional.

Hal ini disadari betul oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun.

Dubes Djo tak hanya mengandalkan diplomasi politik dan ekonomi dalam mengembangkan hubungan kerja sama RI-China, yang memasuki usia 71 tahun pada tahun ini. Tetapi juga diplomasi kuliner, dengan mengandalkan tempe sebagai makanan khas Indonesia yang melegenda.

Baca juga : Dubes Djauhari Oratmangun Resmikan Pabrik Tempe Dan Pojok Kopi Di Shanghai

Bagaimana tempe dapat meningkatkan citra Indonesia, dan dapat mendorong industri pangan nasional di luar negeri? Mari kita simak obrolan Dubes Djo dengan wartawan Rakyat Merdeka, Mellani Eka Mahayana.

Bagaimana Bapak memandang diplomasi kuliner sebagai salah satu instrumen untuk memperkuat hubungan kemitraan dengan China? Apa saja yang sudah Bapak lakukan terkait hal ini?

Selain diplomasi politik dan ekonomi, sosial budaya memang memainkan peranan yang sangat penting dalam hubungan kemitraan Indonesia-China.

Kedua negara telah memasuki babak baru pada jenjang hubungan kemitraan strategis komprehensif, seiring usia hubungan yang memasuki angka 71 tahun pada April 2021. Kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi menjadi salah satu fokus utama dari hubungan kemitraan strategis tersebut.

Baca juga : Beberkan Kiat Jadi Diplomat Di Depan Mahasiswa Unbrah Sumbar

Diplomasi ekonomi yang dijalankan Indonesia oleh seluruh Perwakilan RI di China dan Hong Kong, ditujukan untuk mendorong kepentingan ekonomi Indonesia di bidang perdagangan dan investasi. Terutama, dalam memanfaatkan China sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia saat ini.

Selain diplomasi ekonomi, diplomasi kuliner Indonesia juga semakin penting untuk dipromosikan di China, sebagai pasar kuliner terbesar dunia. Tempe yang merupakan makanan khas tradisional Indonesia, dan sudah melegenda luas di berbagai negara bisa jadi pilihan diplomasi kuliner.

Keberadaan pabrik tempe Indonesia di Shanghai dan yang pertama di China, dapat menjadi footprint bagi diplomasi kuliner khas Indonesia kepada masyarakat Negeri Tirai Bambu. Ini menjadi salah satu tools penting bagi diplomasi Indonesia ke depan. Bukan cuma di China, tapi juga di mancanegara.

Wow, keren ya. Sekarang sudah ada pabrik tempe Indonesia di Shanghai. Itu milik WNI atau bagaimana, Pak?

Baca juga : Dari 37 Adegan Rekonstruksi, Terungkap 6 Fakta Baru

Betul. Itu keren sekali. Pabrik tempe itu milik pengusaha kita, namanya Ibu Venny Haryanti Sutikno. Pabrik Tempe Indonesia Seastar Foods Co.,Ltd secara resmi telah berdiri di kota Shanghai pada tanggal 19 Januari 2021.

Saya selaku Duta Besar RI untuk China dan Mongolia tentunya sangat berbangga hati, karena ada anak-anak bangsa kita yang memiliki kesungguhan untuk membangun sebuah industri makanan legendaris Indonesia dan sudah mendunia, yaitu tempe.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.