Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pakar Epidemiologi Griffith University Australia, dr. Dicky Budiman M.Sc Ph.D

Potensi Ledakan Tinggi, Wilayah Luar Jawa Bali Butuh Respon Cepat

Kamis, 8 Juli 2021 07:56 WIB
Pakar Epidemiologi Griffith University Australia, dr. Dicky Budiman M.Sc Ph.D Potensi Ledakan Tinggi, Wilayah Luar Jawa Bali Butuh Respon Cepat

 Sebelumnya 
Bagaimana supaya tidak terus meledak?

Untuk mencegah ledakan lebih besar, kembali lagi harus testing, tracing, treatment (3T), protokol kesehatan 5M, vaksinasi, dan pembatasan.

Pembatasan harus dilakukan secara ketat, baik di dalam negeri, atau di pintu masuk dan perbatasan dengan luar negeri.

Apa yang harus dilakukan pemerintah, agar jumlah kasus positif bisa turun drastis seperti di India? Bagaimana peran vaksinasi dalam hal ini?

Baca juga : Skenario Terburuk, Terapkan PSBB Jawa Bali Dan Sebagian Kota Raya Lainnya

Kalau India, tesnya sangat banyak. Namun, di India, ada pola terjadinya herd immunity yang muncul karena kombinasi vaksinasi dan korban yang meninggal amat banyak. Kita jangan seperti itu.

India sebetulnya melalui ini dengan berdarah-darah. Angka kematian yang tidak dilaporkan, sangat banyak. Kita harus punya cara sendiri. Ya itu tadi, testing, tracing, treatment (3T), protokol kesehatan 5M, vaksinasi, dan pembatasan. Jangan ditunda.

Vaksinasi 1 juta sehari bagus sekali. Harus terus ditingkatkan. Minimal dipertahankan. Pembatasan, baik di dalam negeri ataupun pintu-pintu kedatangan luar negeri, harus dikuatkan.

Berkaca pada India yang banyak mengalami kasus jamur hitam atau mucormycosis, apa yang harus kita lakukan agar hal seperti itu tidak menyebar di Tanah Air?

Baca juga : Awasi Ketat WN India Yang Kadung Masuk, Jangan Sampai Sebarkan Varian Baru

Berkaca dari kasus itu, sekali lagi, kebiasaan masyarakat kita yang mengkonsumsi dan membeli obat secara bebas, harus ditertibkan.

Obat-obatan harus diminum sesuai resep dokter. Jangan sembarang pakai Ivermectin, antibiotik, dan sebagainya.

Fenomena seperti ini, banyak terjadi di negara berkembang yang regulasi konsumsi obatnya belum memadai.

Di negara maju, ini tidak terjadi. Pandemi ini adalah ujian bagi semua sektor, untuk memperbaiki sistem. Semua harus berupaya meningkatkan literasi kepada publik.

Baca juga : Catat Ya, Ini Uji Klinis, Bukan Uji Nasionalisme

Collateral pandemi mengakibatkan perilaku irasional yang tidak berbasis akal sehat. Sehingga, terjadi kepanikan.

Dalam situasi seperti ini, kita harus terus berupaya menerapkan perilaku hidup sehat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.