Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman

Awasi Ketat WN India Yang Kadung Masuk, Jangan Sampai Sebarkan Varian Baru

Sabtu, 24 April 2021 06:20 WIB
Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman. (Foto: Ist)
Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mendukung usulan larangan masuk sementara ke Indonesia bagi warga negara (WN) India.

"Memang harus dilarang sebagai upaya antisipasi penyebaran virus dari warga India yang datang ke Indonesia," kata Dicky kepada RM.id, Sabtu (24/4).

Untuk yang sudah kadung masuk ke Indonesia, Dikcy meminta pemerintah mengawasi ketat. Sebab, di India, kini tengah terjadi lonjakan kasus Covid-19 dan ditemukan varian baru virus Corona.

"Karantina sesuai prosedur. Jangan sampai WN India ini berinteraksi sebelum benar-benar clear. Sebab, mereka berpotensi membawa virus varian baru," ingat Dicky.

Baca juga : Catat Ya, Ini Uji Klinis, Bukan Uji Nasionalisme

Untuk diketahui, kabar ratusan WN India yang eksodus di tengah menggilannya Pandemi Covid-19 di negara tersebut, benar adanya. Mereka datang ke Indonesia pakai pesawat udara dan dilengkapi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) serta Visa Tinggal Terbatas (VITAS).

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jhoni Ginting mengungkap, ratusan WN India masuk ke Indonesia, Rabu (21/4).

Mereka naik pesawat carter AirAsia. Pesawat berkode penerbangan QZ-988 berangkat dari Bandara Internasional Chennai, India menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

"Memakai pesawat carter atau yang dikenal penerbangan non-reguler. Total penumpang yang ada di pesawat tersebut berjumlah 129 orang," kata Jhoni dalam keterangannya saat konferensi pers, Jumat (23/4).

Baca juga : Kapan Swab Test Antigen Masuk Data Covid? Jangan Kelamaan

Kembali ke Dicky, dia mengusulkan agar WN India dilakukan surveillance retrospektif. Maksudnya, WN India yang kadung masuk ke Indonesia, dipantau serius dalam satu hingga dua bulan terakhir. Bagi yang positif Covid-19, harus dicek dan dideteksi genome sequencing-nya.

"Maksudnya, positifnya dengan strain yang mana. Karena varian dari India ini sangat berpotensi serius," katanya.

Dicky mencontohkan prosedur yang aman untuk para pendatang dari luar negeri. Baik WN asing maupun WN Indonesia yang baru berpergian. Dicky mengatakan, terhadap para pendatang, perlu dicek negara mana saja yang mereka singgahi sebelum ke Indonesia. Bisa jadi Indonesia bukan negara pertama.

Kata Dicky, orang yang datang ini harus bawa hasil PCR. Tentu hasilnya harus negatif, 72 jam sebelum dia berangkat. Saat tiba, dia tidak boleh langsung masuk ke wilayah Indonesia. Harus ditesting PCR saat kedatangan.

Baca juga : Digital Tracing Kian Mendesak, Klinik Demam Harus Disegerakan

Selanjutnya, sambung Dicky, harus dikarantina minimal selama 14 hari. Tidak boleh kurang. Dalam masa karantina, lakukan dua kali testing.

"Semuanya harus ikut prosedur ini. Khusus yang India, siapa pun, baik kru, diplomat, semua harus di-screening tanpa kecuali. Pantau selama satu hingga dua bulan," imbaunya.

Dicky menyebut, fenomena masuknya warga negara India ke Indonesia karena menganggap Indonesia relatif aman. Dicky sepakat, selama pandemi Covid-19 belum terkendali, warga negara asing manapun seharusnya tidak boleh masuk ke Indonesia.

"Ini peringatan. Indonesia termasuk negara yang tidak menutup semua akses, tentu akan sangat rawan sekali," tegasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.