Dark/Light Mode

Ingin Cuan Sambil Tetap Menjaga Lingkungan? Budidaya Maggot Solusinya!

Rabu, 28 Desember 2022 21:51 WIB
Budidaya maggot sebagai solusi bagi lingkungan sekaligus sosial ekonomi (Foto: Istimewa)
Budidaya maggot sebagai solusi bagi lingkungan sekaligus sosial ekonomi (Foto: Istimewa)

Pernah melihat maggot? Atau jangan-jangan kamu tidak tahu seperti apa wujud dari maggot itu? 

Begini, maggot atau yang biasa lebih dikenal dengan sebutan belatung merupakan larva yang dihasilkan dari telur lalat hitam atau Black Soldier Fly (BSF). Meski terkesan menjijikan, maggot memiliki potensi yang luar biasa jika dibudidayakan dengan baik, bahkan tak sedikit orang dapat meraih cuan dari budidaya maggot ini. 

Baca juga : Petani Perempuan Ini Cegah Kebakaran Hutan Dengan Budidaya Jahe Merah

Bagaimana tidak, maggot dapat dibudidaya dengan sangat mudah, karena sumber makanan maggot adalah sampah organik rumah tangga berupa sisa makanan sampai kotoran ternak. Sungguh mudah bukan? Hasil dari budidaya maggot juga sangat bermanfaat karena dapat dijadikan pakan ternak dan pupuk organik. 

Budidaya maggot (Hermetia Illucens) menjadi sarana yang tepat untuk menjaga lingkungan berbasis circular economy dan waste management. Proses pembudidayaan maggot juga terbilang mudah dengan menyediakan tempat untuk proses budidaya mulai dari pembibitan, pemeliharaan, sampai panen. Bibit maggot hanya tinggal ditempatkan pada media yang lembab di dalam ruangan kemudian diberikan sampah sisa makanan sebagai sumber makanan maggot sampai maggot cukup pada ukuran tertentu dan dipanen untuk dijual. 

Baca juga : Gebrakan Raja Mangkunegara X, Menjaga Warisan Budaya Jawa dengan Konsep Kekinian

Mengutip salah satu unggahan dari laman resmi Instagram Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, 1 kg maggot dapat mampu mengurai 2 sampai 5 kg sampah makanan setiap harinya. Tentu, apabila dibudidaya secara massal dan terdesentraliasi, ini dapat menjadi salah satu solusi dari menggunungnya sampah sisa makanan yang mendominasi komposisi sampah di Indonesia. Fantastis bukan? 

Budidaya maggot sebagai One Stop Solution karena selain dapat menjadi pengurai sampah bisa juga mendatangkan cuan bagi pembudidaya. Dimulai dari sumber makanan yang merupakan sisa makanan manusia sehingga dapat menjadi tidak terbuang percuma, kemudian sisa sampah organik yang dikonsumsi maggot juga dapat diolah menjadi pupuk organik bekas maggot (kasgot) yang membantu proses penghijauan, sampai maggot itu sendiri yang dijadikan sebagai pakan ternak seperti ayam, bebek, ikan, dan lain-lain.

Baca juga : Gangguan Jantung, Putri Tertua Raja Thailand Dirawat Di RS

Oleh karena manfaat yang luar biasa dari budidaya maggot, perlu adanya kolaborasi untuk membuat budidaya maggot menjadi massal dan menyebar di berbagai daerah di Indonesia agar dapat mengatasi permasalahan lingkungan serta memberdayakan masyarakat sekitar. Inovasi harus terus dikembangkan untuk dapat memanfaatkan potensi ini dengan baik. Sudah banyak platform manajemen sampah (Waste Management) di Indonesia, namun belum ada yang memanfaatkan maggot dalam prosesnya. Untuk itu, alangkah lebih baik lagi jika inovasi yang dikembangkan selanjutnya pada Waste Management dengan berbasis budidaya maggot, yaitu masyarakat dapat menjadi penyalur makanan bagi maggot sekaligus dapat terbantu dengan insentif dari produk maggot itu sendiri.

Membuat platform seperti Bank Sampah berbasis budidaya maggot untuk mendukung circular economy juga akan menjadi solusi konkrit dari permasalahan sampah yang ada di Indonesia. Budidaya ini dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat atau setidaknya satu kelurahan satu budiaya maggot untuk menjadi salah satu kontrol sampah organik di daerahnya. Dalam prosesnya, tentu perlu adanya partisipasi masyarakat untuk bahu membahu, gotong royong merubah kebiasaan lama untuk beralih kepada kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan dengan mengandalkan platform-platform seperti ini untuk menyumbang sampah organik dan membeli produk yang bermanfaat untuk alam. Dengan begitu, langkah-langkah yang dilakukan masyarakat dengan makan sesuai porsinya, tidak kurang tidak lebih, atau yang penulis sebut 'revolusi meja makan' juga dapat terealisasi dan jumlah sampah yang dihasilkan oleh satu individu atau keluarga dapat berkurang karena dikelola dengan baik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.