Dark/Light Mode

RS Premier Bintaro Ajak Masyarakat Kenali Saraf Terjepit Serta Penanganannya

Sabtu, 8 Juli 2023 19:13 WIB
RS Premier Bintaro (RSPB) menggandeng Agency MSIG menggelar Agency Gathering MSIG, di Royal Dynasty Restaurant, Bandung, Jawa Barat. (Foto: RSPB)
RS Premier Bintaro (RSPB) menggandeng Agency MSIG menggelar Agency Gathering MSIG, di Royal Dynasty Restaurant, Bandung, Jawa Barat. (Foto: RSPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - RS Premier Bintaro (RSPB) menggandeng Agency MSIG menggelar Agency Gathering MSIG, di Royal Dynasty Restaurant, Bandung, Jawa Barat. Acara dihadiri 95 peserta, baik dari agent maupun nasabah MSIG. Acara ini diadakan untuk menjalin kerja sama antara agency MSIG dengan RS Premier Bintaro dalam hal layanan kesehatan bagi para nasabah MSIG.

RSPB bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan Health Talk secara berkesinambungan. Hal ini merupakan bentuk nyata dari RSPB dalam melakukan edukasi kesehatan sebagai salah satu upaya tindakan preventif.

Dalam sesi pembahasan edukasi kesehatan, RSPB menampilkan dr. Omar Luthfi, dokter spesialis orthopedi konsultan tulang belakang dengan topik ‘Kenali Sakit Pinggang dan Saraf Terjepit.’ Tulang belakang adalah salah satu layanan unggulan RSPB yang dikenal dengan Spine Center.

Baca juga : KLHK Ajak Masyarakat Ikut Kendalikan Perubahan Iklim

Omar menjelaskan, nyeri punggung bawah dapat disebabkan postur bekerja, trauma langsung, maupun proses penuaan. Gejala saraf terjepit punggung bawah antara lain nyeri menjalar hingga ke tungkai bawah, kesemutan dan mati rasa, kelemahan gerakan tungkai, gangguan rangsang BAB dan BAK. Selain itu, yang biasa terjadi seputar keluhan tulang belakang antara lain HNP, lumbal stenosis, pergeseran tulang belakang (Spondylolisthesis), maupun osteoporosis tulang belakang.

Untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang belakang dapat dilakukan dengan cara menjaga postur tubuh dengan baik pada saat duduk, berdiri, dan pada saat mengangkat barang. Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D, melakukan olahraga yang sesuai, serta menghindari rokok dan alkohol,” terangnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (8/7).

“Segera periksakan diri ke dokter spesialis tulang belakang jika nyeri sangat hebat atau tidak membaik dengan istirahat maupun obat analgetik ringan dan nyeri tidak membaik dalam 1-2 minggu,” tambah Omar.

Baca juga : Ganjar: Semoga Bawa Berkah Dan Manfaat

Dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan radiologi, seperti Rontgen, CT Scan, maupun MRI. Kemudian untuk langkah awal dapat dilakukan Rehabilitasi Medik. Apabila nyeri menetap lebih dari 6 minggu, terjadi kelemahan anggota gerak, terdapat instabilitas atau gangguan bentuk tulang belakang dan berpotensi menyebabkan kelumpuhan, pasien akan disarankan terapi operatif, yaitu dengan atau tanpa pemasangan implan, operasi terbuka, minimal invasif, maupun endoskopik.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, operasi tulang belakang saat ini sangat aman dikerjakan. Untuk saat ini, tindakan minimal invasif dapat menggantikan tindakan konvensional. Contohnya dengan Robotic Spine Surgery, seperti yang dimiliki RS Premier Bintaro, presisi dan akurasi pemasangan implant 99 persen, bahkan untuk kasus yang sangat sulit. Sangat minimal risiko dan komplikasi pemasangan implant.

CEO RS Premier Bintaro Martha ML Siahaan mengatakan, tindakan operasi menggunakan Robbin memiliki beberapa keuntungan dari segi biaya. "Yaitu waktu rawat inap yang pendek, penggunaan obat yang lebih sedikit, serta kemungkinan re-operasi lebih kecil, sehingga ini secara cost justru lebih baik,” ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.