Dark/Light Mode

Perpusnas Ajak Masyarakat Olah Bahan Baku, Stop Ekspor Barang Mentah!

Kamis, 22 Juni 2023 07:03 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando memakai batik bersama para perwakilan pemerintah daerah, mitra program role model, dan konsultan pendamping Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, dalam Stakeholders Meeting Nasional SHM, di Jakarta, Rabu (21/6). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando memakai batik bersama para perwakilan pemerintah daerah, mitra program role model, dan konsultan pendamping Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, dalam Stakeholders Meeting Nasional SHM, di Jakarta, Rabu (21/6). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) turut berusaha menyukseskan kebijakan Presiden Jokowi dalam menghentikan ekspor barang mentah. Salah satu caranya, dengan meningkatkan literasi masyarakat agar memiliki pengetahuan memadai untuk bisa memproduksi sumber daya alam yang dimiliki menjadi barang jadi atau setengah jadi yang bernilai ekonomi tinggi.

Untuk meningkatkan literasi ini, Perpusnas punya Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Perpusnas pengajak pemerintah daerah dan semua pihak menyukseskan program ini melalui kegiatan Stakeholders Meeting Nasional (SHM), di Jakarta, Rabu (21/6).

“Stakeholders Meeting mempertemukan para pemangku kepentingan untuk dapat berkolaborasi atau bersinergi dalam membangun literasi masyarakat,” ucap Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando.

Baca juga : Pertamina Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Lingkungan

Syarif menerangkan, tugas mencerdaskan anak bangsa adalah tanggung jawab bersama. Bangsa yang cerdas akan memberikan kesejahteraan. Indonesia harus mulai berani bersaing dengan negara lain.

“Kita jangan lagi terpedaya dengan mengirimkan bahan baku lalu kemudian diolah di negara lain, dan kembali dijual di dalam negeri. Sumber daya alam kita harus kita olah sendiri. Maka itu, penguasaan teknologi menjadi penting. Menguasai teknologi bisa dicapai dengan literasi," terangnya.

Syarif melanjutkan, saat ini tenaga kerja dengan lulusan S1 masih kecil. Hanya sekitar 10 persen. Namun, hal itu tidak boleh menjadi alasan sulit meningkatkan skill dan kemampuan masyarakat. Dengan pengusaha literasi, peningkatan skill bisa diwujudkan.

Baca juga : Usbat Ganjar Edukasi Masyarakat Medan Tentang Mandi Janabah

"Tidak perlu silabus atau kurikulum. Yang terpenting bagi masyarakat adalah bahan bacaan yang mampu memberikan pengetahuan dan pengajaran dan sarat tutorial,” terang Bando.

Syarif berharap, dengan digelar SHM Nasional, daerah memiliki landasan kebijakan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan program, terbentuk kerja sama, dan jejaring antarperpustakaan daerah dengan pemangku kepentingan serta perluasaan program replikasi TPBIS secara mandiri dan berkelanjutan.

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas Nani Suryani menambahkan, semangat kegiatan ini adalah membangun komitmen dan dukungan stakeholder untuk transformasi perpustakaan yang berkelanjutan, dengan harapan dapat terciptanya masyarakat sejahtera melalui TPBIS. “Tujuan SHM ini adalah memperkuat sinergi dan kolaborasi stakeholders pelaksanaan TPBIS, dan mendorong program TPBIS menjadi gerakan nasional pembangunan literasi,” imbuh Nani.

Baca juga : Kajol Indonesia Ajak Masyarakat Untuk Tidak Membuang Sampah Di Sungai

SHM Nasional dihadiri 695 peserta yang berasal dari provinsi dan kabupaten/kota mitra tahun 2022, 2020, 2018, mitra program Role Model, konsultan pendamping program TPBIS, dan 1.000 peserta secara virtual. Stakeholder Meeting Nasional 2023 dikemas dalam beberapa sesi acara, meliputi penyampaian materi oleh para narasumber terkait urgensi mendorong keberlanjutan penguatan literasi masyarakat melalui program replikasi mandiri dan talk show “Sinergitas & Kolaborasi Lintas Sektor sebagai Gerakan Bersama Pengembangan Program TPBIS di Daerah”.

Narasumber yang hadir pada SHM di antaranya Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar, Plt Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Didik Darmanto, mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpusnas Joko Santoso, Kepala Desa Sulubombong Kabupaten Banggai, dan Cak Lontong.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.