Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Sebelumnya
Kalau menumpuk di ujung tahun, berpotensi melahirkan over “kreatifitas”. Tiba masa tiba akal. Kalau “kreatifitasnya” bagus, oke. Tidak masalah. Kalau “kreatifitasnya” aneh-aneh, ini yang perlu dipermasalahkan. Tidak tepat sasaran. Tidak efektif.
Dana Pemda juga masih banyak yang mengendap di bank. Jumlahnya mencapai Rp194 triliun per September 2021. Data tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca juga : Perang 2 Kubu Sampai Kapan?
Ini uang rakyat. Rakyat sedang membutuhkan. Sangat butuh. Maka, salurkan. Putar. Jangan diselewengkan. Cukup sekali saja kasus di luar nalar, yakni korupsi Bansos. Jangan ada lagi. Itu catatan sangat kelam bangsa ini.
Namun, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencium potensi masalah. PPATK sudah melaporkan ke KPK mengenai transaksi mencurigakan dalam penanganan pandemi Covid-19 tersebut.
Baca juga : Mental Inlander Dan Kompeni
Belum jelas, apa yang dimaksud dengan “mencurigakan” tersebut. Siapa atau lembaga mana yang dicurigai. KPK berjanji akan mendalaminya. Tapi, jangan sampai, karena terlalu dalam, lalu akhirnya hilang, tenggelam. Tak ada kelanjutannya. Tidak jelas.
Kita berharap, KPK benar-benar serius menangani anggaran Covid-19 ini. Termasuk anggaran di akhir-akhir tahun yang jumlahnya masih ratusan triliun itu.
Baca juga : Minta Komitmen Sebelum Di-OTT
November akan berakhir, Desember menjelang. Desember ceria, mestinya buat rakyat. Bukan mereka yang tiba-tiba menghabiskan anggaran dengan program yang indah di hotel-hotel mewah, sementara rakyat kedinginan menanti bantuan.
Anggaran di masa-masa rawan bulan Desember ini mestinya tepat sasaran buat rakyat. Rakyat yang dari Januari sampai November sudah melewati masa-masa sulit. (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.