Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Sebelumnya
Kita berharap, semua varian virus kembali ke asalnya. Pergi. Cepat dan tuntas. Tidak meninggalkan luka dan duka berkepanjangan. Tak ada lagi teror dan ketakutan. Lalu kehidupan kembali normal.
Namun, ada pertanyaan bernada khawatir: kemana virus itu kembali? Kemana dia pulang? Salah satu rumah terbaiknya adalah tumbuhan dan pepohonan di hutan-hutan.
Baca juga : Anggaran Desember Ceria
Sekarang, rumah mereka banyak yang rusak atau dirusak. Hutan digunduli, berbagai varian pohon, raib. Kehilangan “rumah”, virus kemudian mencari tempat baru: raga manusia, lewat perantaraan hewan. Seperti kelelawar atau monyet.
Karena habitatnya rusak, monyet lari ke perkampungan di pinggir hutan. Mereka berinteraksi dengan manusia. Terjadilah transmisi. Itulah awal kisah virus Ebola di Afrika tahun 1970-an atau 80-an seperti disampaikan para ahli.
Baca juga : Perang 2 Kubu Sampai Kapan?
Kita berharap, Omicron memang benar tidak terlalu berbahaya. Dunia menunggu harap-harap cemas. Beberapa negara sudah menutup wilayahnya. Termasuk Indonesia. Satgas Penanganan Covid-19 memutuskan untuk menutup pintu masuk WNA dari 11 negara. Diantaranya, Afsel dan Hongkong.
Kita yakin, dinamika hampir dua tahun ini membuat pemerintah sangat sadar dan faham kebijakan apa yang akan diambil. Kebijakan yang takarannya pas. Tidak menganggap enteng, tidak juga berlebihan.
Baca juga : Mental Inlander Dan Kompeni
Takaran yang pas sangatlah penting. Karena, antara “menguatkan kewaspadaan” dan “menumbuhkan ketakutan”, batasnya terkadang sangat tipis.(*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.