Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Memburu Kursi BPK

Sabtu, 6 Juli 2019 06:35 WIB
KIKI ISWARA DARMAYANA
KIKI ISWARA DARMAYANA

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak 10 tahun terakhir kursi anggota BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) jadi rebutan para politisi. Bahkan tidak sedikit mereka yang masih duduk di DPR pun ikut memburu kursi BPK.

Tidak sedikit pula caleg yang kemarin gagal dapat kursi legislatif kini ikut seleksi calon anggota BPK 2019-2024. Banyaknya politisi yang mencalonkan diri, dikhawatirkan bisa mengikis independensi BPK.

Institusi yang membawahi para auditor itu kerap bersinggungan dengan kepentingan partai politik atau kader-kadernya, terutama yang menduduki jabatan menteri dan kuasa pengguna anggaran di pemerintahan.

Baca juga : Inilah Jalan Demokrasi

Peran BPK itu sangat penting untuk menjaga supaya keuangan negara dikelola dengan penuh kehati-hatian. Bila BPK bekerja benar, maka kemungkinan terjadinya penyelewengan uang negara dapat ditekan seminimal mungkin.

Untuk bisa berperan efektif dan benar, maka yang jadi anggota BPK haruslah orang-orang yang berintegritas tinggi. Aparat penegak hukum, baik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Kejaksaan Agung maupun Kepolisian selalu mengandalkan BPK saat mau menentukan adanya kerugian negara dalam kasus korupsi yang diselidiki.

Dengan demikian, peran BPK itu amat vital dalam pemberantasan korupsi. Untuk ini dibutuhkan, anggota BPK yang punya rekam jejak bersih dan anti korupsi.

Baca juga : Tantangan Pasca Pilpres

Kita juga berharap ke depan kursi anggota BPK lebih banyak diisi orang-orang profesional, yang bebas dari kepentingan politik. Tidak mudah memang. Apalagi pada akhirnya seleksinya ditentukan oleh para politisi yang ada di Senayan.

Kursi anggota BPK itu bukan lowongan kerja, melainkan ladang pengabdian bagi kaum profesional yang punya tekad menjaga keuangan negara dari tangan-tangan kotor.

Jadi jelas, mereka yang jadi anggota BPK haruslah orang-orang yang tahan godaan harta dan punya nyali. Yaitu nyali untuk menghadapi para koruptor yang banyak akalnya.

Baca juga : Melawan Berita Bohong

Sekali lagi kita berharap, mereka yang terpilih jadi anggota BPK adalah orang-orang profesional, bersih dan bernyali, meski mungkin sebelumnya ada yang pernah aktif di partai politik. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.