Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pendukung Baperan

Senin, 13 Juni 2022 06:10 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Tidak ada model relasi sosial yang paling berbahaya kecuali kemunafikan. Ya, sikap munafik itu adalah penyakit sosial--juga teologis--yang mengancam harmoni kehidupan. Sikap mereka ini, lain di permukaan lain di kedalaman.

Daya jangkau setiap kita tidak bisa menembus ke dasar hati. Hanya bisa membaca dan menganalisa dari yang terucap dan lakukan. Tidak bisa mendeteksi kenyataan hati yang sesungguhnya. Karena keterbatasan inilah, satu sama lain sering saling menipu.

Baca juga : KPK Dan Netizen

Ketulusan dan sikap penuh modus sering tak mudah dibedakan. Akibat gagal memastikan keduanya, maka wajar bila ada serangkaian kekecewaan. Yang tulus disangka modus, yang modus dikira tulus. Inilah awal keretakan yang dapat mendorong perpecahan hubungan sosial.

Dalam dunia politik, sikap lain di mulut lain di hati, lain di sikap lain di hati, bisa mengakibatkan pecah kongsi politik. Kalau sudah bercerai, realitas politik jadi memanas lagi. Saling sikat satu sama lain. Dan yang menyebalkan, orang-orang di bangku penonton menjadi baper alias terbawa perasaan. Kisruh yang sesungguhnya “sinetron” yang dimainkan politisi munafik dianggap sesuatu yang serius.

Baca juga : Hati-hati! Politisi Kompor Berkeliaran

Politisi munafik ini kerjanya memainkan perasaan para pendukung/penonton pertandingan politik yang baperan ini. Karena pakai hati dan emosi--tanpa bisa menjaga rasionalitas, pendukung baperan itu stres sendiri. Kecewa sendiri. Sedih sendiri.

Para idola politik mereka yang tadinya seteru, kini sudah baikan lagi. Namun, para supporter baperan malah gagal move on. Mereka tak jarang sakit hati dan lebih payah lagi menjadi pribadi yang tidak bisa happy, apalagi melihat orang lain happy. Ini sungguh berbahaya.

Baca juga : Eksistensi Politisi

Harusnya, biasa-biasa saja menyikapi perbedaan pendirian dan pilihan. Lebih santuy ke depannya. Sebab, salah-salah bersikap, mereka kecele dengan tingkah elite pujaan yang meletakkan politik hanya sebagai game. Seperti catur. Akhirnya, kita cuma berharap kerukunan yang tampak terjadi benar-benar merupakan ketulusan dan bukan setting-an. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.