Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Politisi harus eksis. Bukan dalam rangka narsis, tapi untuk selalu hadir dalam mengadvokasi kepentingan rakyat. Setidaknya rakyat yang diwakili dan telah memilihnya di daerah pemilihan. Eksis di hadapan publik dengan selalu lantang bersuara.
Baca juga : Repackaging Pancasila
Di masa silam, politisi di parlemen hanya figuran, hiasan bunga demokrasi. Kamuflase. Oleh karenanya, tugas dan peran politik mereka super pasif. Diilustrasikan dalam tiga D: duduk, dengar, dan diam. Itu saja: selama hampir 32 tahun.
Baca juga : Perlu Cara Cerdas Bumikan Pancasila
Sekarang dan sejak era reformasi, jangankan politisi, publik saja bebas bersuara. Namun, tentu saja wajar bila sekarang berharap lebih kepada politisi. Selain bersuara, juga mengambil action sebagai watchdog kekuasaan. Mereka terus menggonggongi kekuasaan yang ditengarai menyimpang.
Baca juga : Semua Berujung Di Tangan Luhut
Namun, tentu kita berharap, sikap lantang mereka tidak cuma sensasi belaka yang tidak ada ketulusan. Apalagi, naudzubillah, bila sikap kritis mereka ternyata cuma pesanan dari bandar. Dari sekelompok kepentingan yang ingin kegiatan usahanya yang tak halal tetep jalan bahkan terus menggurita.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.