Dark/Light Mode
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Sebelumnya
Siapa pun menterinya, yang penting bisa membereskan berbagai macam persoalan rakyat. Bukan yang asyik bermain untuk kepentingan parpol, kelompoknya atau pihak-pihak yang justru sangat jauh dari rakyat.
Selama delapan tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, ada tujuh kali reshuffle kabinet. Empat kali di periode pertama (2014-2019) dan tiga kali di periode kedua.
Selama itu pula kita mengetahui ada menteri terbaik, standar, biasa-biasa saja atau bahkan di bawah standar.
Baca juga : Awas "Mulut Dan Kuku"
Reshuffle pertama dilakukan 12 Agustus 2015. Salah satu yang masuk adalah Sofyan Djalil yang diangkat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas. Setelah tujuh tahun, Sofyan akhirnya tergusur, kemarin.
Penggantian Sofyan, oleh para pengamat disebut sebagai tergusurnya “orang JK, Jusuf Kalla”. Itu hanya analisis politik.
Yang masih bertahan dari reshuffle pertama adalah Luhut Binsar Pandjaitan yang saat itu menjadi Menko Polhukam. Luhut menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Sampai sekarang Luhut menjadi tulang punggung kabinet Jokowi. Jabatannya juga terus bertambah.
Ada yang bertahan, datang, dan pergi. Tapi satu yang tetap tak tergantikan: RAKYAT, dengan huruf besar semua.
Rakyat juga punya memori yang pendek terhadap mereka yang pernah duduk di kursi menteri. Apalagi kalau yang durasi jabatannya relatif singkat.
Yang cukup diingat hanya dua: yang terkena kasus dan yang punya legacy yang membuat rakyat happy. Semoga menteri dan wamen baru punya legacy hebat. Untuk rakyat. Bukan yang lain. Bukan pula hanya sekadar numpang lewat. (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.