Dark/Light Mode

``Curi Ilmu`` Dari Georgia

Minggu, 16 Oktober 2022 06:10 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Reformasi Polri harus dilakukan di level negara. Karena, beberapa kali, setiap pergantian kepemimpinan di tubuh Polri, janji dan tekad itu selalu dilontarkan. Tapi hasilnya belum optimal.

Kita tengok ke belakang. Tak berapa lama setelah dilantik pada 2016, Kapolri Jenderal Tito Karnavian misalnya, punya tekad kuat untuk melakukan reformasi. Polri kemudian berangkat ke Georgia, negara pecahan Uni Sovyet, untuk melakukan studi banding.

Baca juga : Monumen Dan Tagar TASSN

“Terkait revolusi polisi, kita studi banding ke Georgia, di sana polisinya dikenal sangat koruptif, tapi sekarang bagaikan turun dari langit. Apa saja rahasianya? Salah satunya, kata Bu Basaria (Panjaitan, waktu itu Wakil Ketua KPK), gaji dinaikkan 25 kali lipat. Tapi mereka juga potong generasi. Yang tua dipensiunkan, dan diisi anggota muda. Posisi-posisi kunci dipegang Polwan, termasuk gubernur akademinya,” beber Tito di gedung PTIK, Jakarta, Senin (11/9/2017) seperti dikutip media saat itu.

Tito mengakui, tidak mungkin mengubah polisi dalam satu tahun, kecuali ada  affirmative action yang luar biasa.

Baca juga : 2024, Mengurangi Senjang Persepsi

“Tapi yang terutama adalah mengubah imej koruptif di zona yang banyak korupsi. Kalau cuma sekadar tulisan ‘zona integritas’, saya kira itu hanya tipu-tipu semua,” tegas Tito.

Lima tahun berlalu. Walau tekadnya sangat kuat, studi banding di Georgia itu belum menunjukkan hasil optimal.

Baca juga : Permak Budaya Lewat Bola

Saat ini, pukulan dan cobaan bertubi-tubi menimpa Polri. Seolah tidak diberi kesempatan mengambil nafas. Ada kasus Ferdi Sambo, judi online, Tragedi Kanjuruhan, lalu sekarang yang tak kalah hebohnya dan sulit dipercaya: kasus Irjen Teddy Minahasa. Ini terkait narkoba.

Sebelumnya, juga ada kritikan-kritikan yang sebenarnya sudah lama dilontarkan. Mulai dari penanganan kasus, pola rekruitmen, gaya hidup mewah, atau friksi di dalam, termasuk istilah “Mabes dalam Mabes”. Seolah-olah, tiap hari ada saja berita “oknum” bermasalah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.