Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemiskinan Akut Melilit Parpol

Kamis, 12 Januari 2023 06:18 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Mendengar sindiran Megawati, mestinya partai politik malu dan tercambuk. Ketua Umum PDI-P itu menyindir parpol yang mendompleng dan mengusung capres dari luar, bukan dari kader sendiri.

Sejauh ini, PDI-P memang berhasil melahirkan dan mengusung kadernya menjadi Presiden. Jokowi misalnya. Atau sekarang, ada nama Ganjar dan Puan.

Dari Pilpres 2004 sampai 2019, sebenarnya parpol sudah mencalonkan dan mengusung kader sendiri. Sayangnya, dua pemilu terakhir, 2014 dan 2019, tidak semua parpol punya kader yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi. Ini masalahnya.

Baca juga : Koalisi dan Dark Comedy

Kita mulai dari Capres 2004. Semuanya kader parpol. Ada Gus Dur (PKB)-Marwah Daud Ibrahim. Lalu Amien Rais (PAN)-Siswono Yudo Husodo; Hamzah Haz (PPP)-Agum Gumelar. Juga ada Megawati (PDI-P)-Hasyim Muzadi dan SBY (Demokrat)-JK, serta Wiranto (Golkar)-Salahuddin Wahid.

Di Pilpres 2009, ketiga capres juga berasal dari ketua umum parpol; SBY-Boediono, Megawati-Prabowo, Jusuf Kalla-Wiranto. Hanya Boediono yang bukan orang parpol.

Memasuki Pilpres 2014, parpol-parpol mulai kehilangan roh. Kader terbaik untuk menjadi capres, sangat minim. Bahkan ketua umumnya pun tak ada yang muncul.

Baca juga : Dicari, Menteri Plus-plus

Pilpres 2014 mencuatkan fenomena baru: lahirnya sosok Jokowi yang “bukan siapa-siapa”. Bukan ketua umum parpol. “Hanya” berstatus Gubernur DKI Jakarta. Tapi, sebenarnya, Jokowi “sudah dibentuk” sejak masih menjabat Walikota Solo.

Yang menarik, Demokrat sebagai partai penguasa, tak berhasil memunculkan kadernya sendiri. Demokrat seperti melepas Pilpres 2014. Pilihan ini bisa berdampak cukup lama.

Partai-partai besar, seperti Golkar atau PKB, juga belum bisa mengusung kadernya sendiri. Belum bisa menembus papan atas. Pilpres 2014 hanya diikuti Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta Rajasa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.