Dark/Light Mode

Kemiskinan Akut Melilit Parpol

Kamis, 12 Januari 2023 06:18 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Fenomena ini menjadi masalah bagi parpol-parpol peraih suara terbanyak. Kenapa mereka tak bisa melahirkan kader yang bisa bertarung dan memenangi Pilpres?

Kelemahan ini mestinya menjadi introspeksi mendalam selama lima tahun. Bukan hanya introspeksi atau terkaget-kaget setahun-dua tahun sebelum pilpres.

Parpol-parpol besar mestinya jauh-jauh hari sudah merancang dan membidani kelahiran kadernya untuk duduk di kursi RI-1. Bukan sekadar kursi menteri, seberapa pun banyaknya. Tantangan ini mesti dijawab dengan langkah-langkah strategis.

Baca juga : Koalisi dan Dark Comedy

Pilpres 2019 menjadi puncak dari parahnya kaderisasi parpol. Tidak ada yang mencuat. Regenerasi dan kaderisasi parpol bukan lagi jalan di tempat, tapi mundur. Miskin dan kering. Sangat akut. Peserta Pilpres 2019 hanya mengulang 2014: Jokowi vs Prabowo. PDI-P dan Gerindra.

Prabowo bahkan menjadikan kadernya sendiri, Sandiaga Uno, sebagai cawapresnya. Sedangkan PDI-P memilih cawapres non-parpol, Ma’ruf Amin.

Kemana kader-kader parpol lainnya? Mengapa mereka bisa tertidur pulas selama sepuluh tahun dalam kenyamanan?

Baca juga : Dicari, Menteri Plus-plus

Dari Pilpres 2009 sampai 2019 apakah mereka lebih memprioritaskan merekrut kader akar dan melupakan kader pucuk? Apakah parpol-parpol terlena dan terlalu nyaman untuk sekadar duduk di kursi menteri dan melupakan kursi capres atau cawapres?

Pilpres 2024 sudah di depan mata. Nama-nama dari luar parpol, lagi-lagi mencuat. Diantaranya, Anies Baswedan, Erick Thohir dan Ridwan Kamil .

Banyak parpol sepertinya masih tertidur pulas dalam kenyamanan semu. Mungkin terbuai mimpi indah kepentingan-kepentingan sesaat.

Baca juga : Jangan “Momentum-Momentum” Terus

Mungkin juga karena lebih fokus merancang dan memikirkan nasib pasca pilpres, bukan pilpresnya. Atau mungkin karena tersandera dan terlena. Atau….

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.