Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - “Ada koalisi baru,” kata Ketum PAN Zulkifli Hasan. Koalisi yang dimaksud adalah delapan parpol parlemen, minus PDIP, yang menggelar pertemuan Minggu (8/1) lalu. Mereka bersatu menolak wacana sistem pemilu proporsional tertutup.
Serius bakal ada koalisi baru? “Tidak, itu hanya bercanda,” kata Waketum Partai PAN, Viva Yoga Mauladi meluruskan “candaan” pimpinannya.
Baca juga : Dicari, Menteri Plus-plus
Bercanda soal koalisi itu rupanya serius. Beberapa anggota Parpol mulai kasak-kusuk soal “koalisi baru” tersebut, walau (baru) sebatas diskusi warung kopi.
Seorang pengamat politik menilai serius bahwa pertemuan delapan parpol tersebut merupakan bentuk perlawanan terbuka terhadap upaya pelemahan demokrasi.
Baca juga : Jangan “Momentum-Momentum” Terus
Delapan parpol tersebut diwakili pimpinannya. Ada Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Sekjen NasDem Johnny G Plate juga hadir bersama Waketum NasDem Ahmad Ali. Juga ada Waketum Golkar Nurul Arifin, Waketum PPP Amir Uskara, dan Waketum PAN Viva Yoga. Bendera Partai Gerindra juga berkibar di lokasi acara.
Baca juga : Orkestrasi Jelang Pemilu
Walau diakui sebagai “sekadar bercanda”, koalisi-koalisian bisa menunjukkan sesuatu yang serius. Bahwa, koalisi-koalisi yang sudah terbentuk sejak tahun lalu, di luar konteks koalisi sistem pemilu proporsional terbuka atau tertutup, sesungguhnya masih rapuh.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.